jpnn.com, SAMPIT - Sejumlah aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, menggelar aksi unjuk rasa, Sabtu (20/5). Mereka menuntut agar pemerintah mencabut keputusan menaikkan tarif listrik 900 VA.
Ketua Umum HMI Kotim, Riky mengatakan, apa yang sampaikan ini sebagai bentuk aspirasi masyarakat. Mereka menilai, kenaikan tarif dasar listrik akan membuat rakyat semakin menderita.
BACA JUGA: Tolak Kenaikan Tarif Listrik, Kantor Wali Kota dan PLN Didemo Warga
Menurutnya, pemerintah bisa segera mencabut dan mengembalikan subsidi yang sudah dihapus. Apabila hal ini dibiarkan, nantinya akan berdampak buruk, khususnya bagi masyarakat kalangan bawah.
“Kami berharap dengan aksi yang dilakukan saat ini mampu membuat pemerintah mencabut kebijakan yang salah. Mohon diperhatikan kaum atau masyarakat yang nantinya akan semakin menderita,” ujar Riky.
BACA JUGA: Tarif Listrik Dinaikkan, Pemerintah Hemat Rp 22 Triliun
Sementara Kapolres Kotim, AKBP JP Siboro melalui Kabag Ops Kompol Ali Akbar menuturkan, pihaknya mengerahkan 30 anggota untuk memberikan kemudahan bagi HMI dalam dapat menyampaikan aspirasinya.
“Kami yakin bahwa aksi yang dilakukan benar-benar damai dan tidak melakukan tindakan-tindakan negatif. Kami akan selalu mengawal dan memberikan rasa aman bagi yang menggelar aksi maupun warga lainnya,” ucapnya. (son/ang)
BACA JUGA: TDL Naik, Warga Miskin Bertambah, Gubernur Minta Kompensasi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anda Pelanggan Listrik 900 VA? Tarik Napas...
Redaktur & Reporter : Soetomo