jpnn.com, SURABAYA - Petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim menggagalkan penyelundupan sabu-sabu dari Malaysia yang hendak dikirim ke Bangkalan, Madura.
Dalam operasi penangkapan tersebut, petugas berhasil membekuk tiga orang kurir sabu-sabu.
BACA JUGA: Tercium Anjing Pelacak, Terduga Pelaku Mutilasi Pasar Besar Malang Ditangkap
Sempat terjadi ketegangan saat petugas BNNP Jatim menghentikan sebuah bus antarkota antarprovinsi di pintu masuk tol Waru Gunung Surabaya tersebut.
Penghentian bus mini trayek Bangka Belitung - Madura tersebut bukannya tanpa alasan. Ternyata bus tersebut bukan hanya mengangkut penumpang, tetapi juga sabu-sabu seberat 4 kilogram.
BACA JUGA: Anjing Pelacak Bakal Dilatih Endus Miras
Penangkapan yang dipimpin langsung penyidik madya BNNP Jatim, AKBP Wisnu Candra, tersebut langsung menggeledah satu per satu barang bawaan milik penumpang.
Tak lupa, petugas juga memperbantukan anjing pelacak k-9 untuk ikut mencari barang bukti sabu-sabu, yang ternyata disimpan di bawah jok kursi penumpang.
BACA JUGA: Kim Jong Un Kirim Anjing Pelacak ke Korsel
Barang mencurigakan itu disimpan rapi di dalam sebuah kardus paket. Menurut AKBP Wisnu, bus tersebut ditumpangi tiga kurir dari tanjung Pinang Bangka Belitung.
Awalnya pihaknya mendapatkan informasi akan ada pengiriman paket sabu-sabu ke Madura via jalur darat.
"Sabu-sabu tersebut dibawa dari seseorang di Malaysia, dikirim melalui jalur laut ke Tanjung Pinang. Kemudian, diterima oleh ketiga pelaku tersebut dan langsung dikirim via jalur darat menggunakan bus," ujar AKBP Wisnu.
Data yang berhasil dihimpun juga menyebut para pelaku yang diamankan masing-masing bernama Soleh Hoddin (45), Safiih (37) dan Achmad Hoironi (21).
"Ketiganya adalah warga Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan, Madura. Selain mengamankan tiga pelaku, petugas juga menyita empat kilogram sabu-sabu, masing masing seberat satu kilogram," imbuhnya.
Wisnu Candra juga menyebutkan barang haram tersebut diduga sengaja diselundupkan dari Malaysia dengan tujuan Bangkalan Madura dan hendak diedarkan ke wilayah Jawa Timur. (yos/pojokpitu/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia