jpnn.com, JAKARTA - Meski sudah dua kali dibantah, keinginan Partai Golkar untuk menyodorkan calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Joko Widodo di Pemilu Presiden 2019 tidak bisa ditutupi lagi.
Politikus muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, pernyataan Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Balikpapan, kembali memberi angin segar bagi partai beringin tersebut.
BACA JUGA: Jokowi: Tak Ada Tempat Bagi Teroris di Negara Kita
Tidak hanya sekadar mendukung pencalonan Jokowi, tapi menjadikan kader Golkar sebagai kandidat cawapres.
"Akhirnya keinginan itu tidak bisa ditutup-tutupi lagi. Tentu keinginan Golkar menjadi cawapresnya Pak Jokowi pada Pilpres 2019 akan sangat memengaruhi konstelasi politik partai secara nasional," ujar Doli melalui pesan singkat, Jumat (26/5).
BACA JUGA: AMPI DKI Pilih Gaya Kartasasmita Jadi Ketua Lewat Aklamasi
Pengaruh terbesar menurutnya, tentu di lingkaran partai-partai politik pengusung dan pendukung Jokowi sejak 2014, yang dimotori oleh PDI Perjuangan.
"Dengan tiba-tiba mendahului pencalonan Jokowi sebagai capres 2019 saja, telah membuat PDIP, Nasdem, PKB, dan Hanura gerah. Apalagi ada keinginan Jokowi dipaketkan dengan cawapresnya dari Golkar," ujar Doli.
BACA JUGA: Semoga Golkar Beri Kesempatan Besar untuk Anak Muda Tampil di Pemilu
Secara politik, tambah Ketua Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) ini, strategi partai pimpinan Setya Novanto sah-sah saja.
Apalagi diklaim untuk meningkatkan elektabilitas.
"Mendompleng popularitas dan elektabilitas Pak Jokowi secara politik itu sah-sah saja, apalagi saat ini Golkar sedang ditimpa banyak masalah terkait isu korupsi," tambah dia.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenderal Gatot Mengaku Masih Anak Buah Jokowi
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam