Hmmm...Narkoba dari Tiongkok Lolos X-Ray di Bandara Hyanda

Kamis, 25 Oktober 2018 – 12:51 WIB
Sabu-sabu. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, SURABAYA - Polda Jatim dan Polrestabes Surabaya menangkap tiga tersangka peredaran narkoba kelas kakap.

Ditresnarkoba menangkap dua WN Malaysia yang membawa 1 kg sabu-sabu (SS). Polrestabes menangkap kurir sekaligus pengedar narkoba dengan barang bukti 2,2 kg sabu-sabu dan 4.100 butir pil ineks.

BACA JUGA: Tergiur Upah Rp 2 Juta jadi Pengedar Narkoba

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengungkapkan, dua tangkapan besar itu terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan.

Henry Lau Kie Lee dan Chia Kim Hwa yang membawa 1 kg serbuk haram ditangkap pada 19 Oktober lalu.

BACA JUGA: Remaja Nekat, Dulu Kurir Sekarang Pengedar Narkoba

Adapun Leonard diringkus pada 21 Oktober lalu. ''Cuma selang dua hari,'' katanya Jenderal bintang dua itu menyatakan, Henry dan Chia ditengarai lolos dari sistem pemindaian X-ray di Bandara Juanda pada 19 Oktober lalu.

Mereka tiba pukul 11.00 dan langsung menuju ke sebuah hotel di kawasan Surabaya Selatan. ''Langsung digeledah dan ditangkap,'' katanya.

BACA JUGA: Lagi Kurir Sabu-sabu Ditangkap di Bandara Hang Nadim

Barang tersebut ditengarai berasal dari Tiongkok. Jaringan internasional itu sengaja menyasar Jatim sebagai titik peredaran.

Luki menyebut bakal berkoordinasi dengan pihak Angkasa Pura soal lolosnya dua kurir narkoba itu. Sebab, tidak tertutup kemungkinan ada kelalaian atau bahkan keterlibatan oknum.

''Barang mereka tidak terdeteksi dan bisa lolos. Nanti kami cari tahu,'' jelasnya.

Rilis kemarin juga menghadirkan tersangka Leonard yang ditangkap Polrestabes Surabaya. Dia dibawa ke depan, kemudian diinterogasi Luki.

Jenderal polisi bintang dua itu menyebut pelaku yang ditangkap Timsus Satresnarkoba Polrestabes itu punya cara canggih untuk mengedarkan barang haram. Sebab, dia ikut jaringan Lapas Madiun.

Leonard sudah sembilan kali mendapat kiriman yang dikendalikan dari balik jeruji besi tersebut. Rata-rata setiap pengiriman ada 1-2 kilogram SS dan ribuan ineks.

''Saya nggak tahu barang dari mana. Cuma disuruh saja,'' jelasnya. Uniknya, jaringan tersebut punya lokasi peranjauan yang khas. Yakni, di tempat sampah, restoran, dan toko roti.

Awalnya, Leonard menerima ranjauan SS dan pil tersebut dari sebuah tempat sampah di kawasan Simo Pomahan.

Dia lantas membawanya pulang ke kamar kosnya di area Petemon. Setelah itu, dia baru mengedarkannya ke para pelanggan dengan sistem ranjau.

Aksi tersebut terendus timsus. Leonard ditangkap di sebuah toko roti di Jalan Arjuno. Saat itu terdapat 15 ineks yang diselipkan ke bungkus kue kering bermerek Monde Butter Cookies.

Luki menjelaskan, modus Leonard menitipkan barang tersebut ke toko roti. Dia membeli sejumlah roti, lantas menitipkannya ke kasir.

Sang kasir tidak tahu apa isi barang itu. ''Pokoknya nanti diambil orang lain,'' ucap Luki setelah menanyai Leonard.

Wakasatresnarkoba Polrestabes Surabaya Kompol Yusuf Wahyudiono memastikan tidak adanya keterlibatan pihak toko dalam peredaran kasus tersebut. Sang kasir hanya menerima barang. Lalu, ada ojek online yang mengambilnya. (mir/c15/ano/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kurir Diupah Rp 10 Juta Bawa 5.000 Butir Ekstasi


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler