jpnn.com, SURABAYA - Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya AKBP Suparti kaget kembali bertemu dengan LM, bocah yang dulu pernah diselamatkan karena dimanfaatkan sebagai kurir.
Kini LM kembali ditangkap BNNK Surabaya dan dia bukan lagi kurir melainkan menjadi pengedar.
BACA JUGA: Polisi Sikat Penjual 1.500 Butir Pil Koplo Siap Edar
''Perasaanku waktu itu bagaimana ya. Dulu banyak tak nasihati. Dia lihat aku langsung tertunduk,'' ucapnya.
Suparti mengatakan, penggerebekan tersebut dilangsungkan saat anggotanya menelusuri peredaran narkoba di kalangan siswa.
BACA JUGA: Empat Tahun Dipenjara, Keluar Edarkan Narkoba Lagi
Penyelidikan itu mengarah kepada seorang pengedar dengan alamat rumah yang jelas.
Petugas langsung merencanakan penggerebekan. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, petugas memetakan lebih dulu.
BACA JUGA: 37 Pengedar Narkoba Ditangkap
Nah, saat dirasa tepat, petugas merangsek ke dalam rumah. Di dalamnya hanya menemukan LM. ''Kami melongo. Kami masih hafal dengan anak ini,'' ucapnya.
Saat menggeledah rumahnya, petugas menemukan sabu-sabu yang disembunyikan di atas plafon.
Tidak jauh dari tempat penyimpanan itu, ditemukan sebilah bambu panjang. Bambu tersebut digunakan untuk menyimpan dan mengambil sabu-sabu dari atas plafon.
Sabu-sabu itu dibagi dalam paket kecil siap edar. Total sabu-sabu yang dimiliki seberat 3 gram.
Bobot sabu-sabu itu boleh dibilang cukup besar untuk dimiliki seorang anak 16 tahun. Selain narkoba, ada timbangan elektrik.
Dari pemeriksaan sementara, LM kini menjadi pengedar. Dia memasok narkoba ke siswa-siswa yang pernah menjadi pelanggan pamannya. Peserta balap liar saat akhir pekan juga menjadi pasar tetapnya.
Suparti mengatakan, dua tahun lalu LM dipandang sebagai anak yang kurang beruntung.
Dia dimanfaatkan pamannya untuk menjadi kurir. Saat pamannya menerima order pembelian sabu-sabu, LM disuruh mengantarkan barang ke pembeli.
''Waktu itu LM ikut diamankan karena tertangkap basah saat membawa narkoba,'' ucapnya.
Setiap kali mengantarkan pesanan narkoba, pamannya selalu memberikan imbalan sisa sabu-sabu dan uang. Dari sana, LM kemudian menjadi pecandu. Dia semakin bergantung pada narkoba.
Setelah penangkapan, LM kemudian direhabilitasi. Tujuannya, melepas ketergantungan. Suparti juga memberikan pembekalan secara khusus kepada LM dan ibunya.
Tujuannya, LM lebih diawasi. Apalagi, bapak dan paman LM juga menjadi pengedar.
Nah, setelah direhabilitasi, LM ternyata kembali berkutat dengan narkoba. Bukan sebagai kurir, melainkan menjadi pengedar yang memiliki stok narkoba. Namanya kini cukup dikenal di kalangan remaja.
''Saya sama sekali tidak menyangka kalau dia yang ditangkap,'' tuturnya.
Mantan Kasubbaghumas Polrestabes Surabaya itu mengatakan, kasus seperti LM bisa terjadi karena minimnya perhatian orang tua terhadap anak.
Bahkan terkesan cuek. Misalnya, ketika anak belum pulang, padahal hari sudah gelap, orang tua hanya diam.
''Tidak tanya dari mana atau ada keperluan apa kok sampai malam,'' jelasnya. (den/c15/eko/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dulu Pecandu, Sekarang Erwin jadi Pengedar Narkoba
Redaktur & Reporter : Natalia