jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid menyesalkan pengadangan kampanye calon wakil presiden Sandiaga Uno di Tabanan, Bali beberapa waktu lalu.
Pengadangan itu dilakukan dengan alasan sudah memilih Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin.
BACA JUGA: Dibesuk Sandiaga di Rumah Sakit, Zukifli Hasan Pose Dua Jari
Hidayat mengingatkan tidak semua orang sudah menentukan pilihan apakah kepada pasangan calon 01 atau 02.
"Saya sebenarnya mempermasalahkan kenapa pihak-pihak tertentu di Bali menolak, dan tidak memungkinkan Pak Sandi berkampanye di Tabanan, dan beberapa tempat karena mereka sudah punya pilihan," ujar Hidayat di gedung parlemen, Jakarta, Kamis (28/2).
BACA JUGA: Sandiaga Janji Ubah Regulasi Agar Guru Honorer 35 Tahun Tetap Bisa Jadi PNS
Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera atau PKS itu menegaskan bahwa Bali merupakan bagian dari Indonesia.
Nah, di Indonesia saat ini sedang terjadi kampanye pemilihan presiden (pilpres). "Kalau capres cawapres sudah mendapatkan izin kampanye harusnya jangan ada yang kemudian membuat agendanya tidak bisa terlaksana," ujarnya.
BACA JUGA: Dipolisikan Mantan Kombatan GAM, Sandiaga Uno Siap Diperiksa
Menurut dia, kalau hal seperti ini dibiarkan, dikhawatikran akan menjadi preseden yang sangat buruk.
Dia mengatakan, tidak menutup kemungkinan di tempat lain bisa terjadi hal sebaliknya. "Saya tidak mengharapkan hal semacam itu," kata Hidayat.
Dia berharap para pimpinan di tingkat pusat apakah Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, capres maupun cawapresnya justru harus menegaskan kepada para pendukungnya.
"Anda boleh menerima siapa saja, menyambut siapa saja, sambutlah dengan baik, hadirkan bukti bahwa kita bangsa Indonesia yang berdemokrasi tapi tetep menegakkan hukum, tetap ramah, karena kita adalah satu nusa, bangsa satu negara Indonesia juga". (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Trio Emak-Emak Penyebar Fitnah Ditangkap, Ini Respons Sandiaga
Redaktur & Reporter : Boy