Hoaks dan Ujaran Kebencian Mengancam Persatuan Nasional

Media Sosial Harus Jadi Sarana Penyebaran Kabar Baik dan Pembawa Damai

Selasa, 05 Juni 2018 – 10:58 WIB
Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Jawa Barat, Frederikus Lusti Tulis. Foto: Ist for JPNN.com

jpnn.com, BOGOR - Dinamika kehidupan bersosial saat ini telah mengalami perubahan serta perkembangan yang begitu cepat. Setiap manusia memiliki kebutuhan untuk menyampaikan dan mendapat informasi. Hal itu merupakan keniscayaan sekaligus sebagai konskuensi sebagai makhluk sosial utamanya yang berorientasi pada upaya membangun relasi yang humanis.

Menurut Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Jawa Barat, Frederikus Lusti Tulis, derasnya arus informasi yang beredar baik melalui komunikasi verbal, media cetak, media elektronik, bahkan saat ini semakin cepat lagi dengan teknologi digital, seolah tidak dapat dibendung dan terus mengalir.

BACA JUGA: Sidang Ujaran Kebencian Ditunda, Ahmad Dhani Bilang Gini

“Dari beragam informasi atau berita yang selalu hadir dan baru itu maka kita selalu diingatkan untuk senantiasa menyampaikan kabar baik kepada setiap orang,” ujar Frederikus Lusti Tulis dalam sambutannya pada acara Pelatihan Media Sosial yang digelar Pemuda Katolik Komda Jawa Barat di Hotel Bumi Gumati Bogor, Sabtu – Minggu (2–3/6/2018).

Pria yang akrab dipanggil Fredi ini pun menyampaikan keprihatinannya atas maraknya penyalahgunaan media sosial sebagai sarana penyebaran kabar bohong atau hoaks dan ujaran kebencian sehingga dapat memicu munculnya radikalisme dan terorisme.

BACA JUGA: Polisi Garap Lagi Partai Allah Vs Partai Setan Usai Lebaran

Fredi memberikan tantangan bagi umat Katolik khususnya kepada kader Pemuda Katolik di Jawa Barat untuk turut ambil bagian dalam melawan dan memutus rantai penyebaran kabar bohong dan ujaran kebencian.

“Kabar bohong dan ujaran kebencian itu mengancam persatuan nasional, meniadakan perdamaian dan merusak keadaban publik,” tegas Fredi yang juga Ketua Bidang Polkam Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2015-2018 ini.

BACA JUGA: Misbakhun Ajak Santri Ikut Tangkis Hoaks & Fitnah ke Jokowi

Pelatihan media sosial ini diikuti oleh kader Pemuda Katolik dari berbagai cabang di antaranya Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Sukabumi.

Menurut Fredi, materi pelatihan media sosial ini mengenai bagaimana memahami media sosial sebagai sarana literasi bagi kader Pemuda Katolik dan juga mendorong kader agar memiliki kemampuan yang komprehensif sebelum menentukan pilihan politiknya.

Selain itu, pelatihan tersebut juga untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana strategi pengelolaan dan distribusi konten media sosial hingga praktik pembuatan konten kreatif yang dapat membawa manfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.

Pada akhir pelatihan, para peserta menegaskan komitmennya untuk membangun gerakan bersama dalam melawan kabar bohong atau hoaks dan ujaran kebencian dengan berjejaring dengan komunitas inklusif yang memiliki visi yang sama dalam upaya merawat kebangsaan dan keberagaman.

“Pesan kuncinya dari pelatihan ini adalah mari cerdas bermedia sosial dimulai dari diri sendiri dengan bijak menggunakan media sosial sebagai sarana berkomunikasi dan membawa kabar damai sukacita serta kebenaran,” kara Fredi, putra kelahiran Manggarai, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alfian Tanjung Divonis Bebas, Polisi Harus Lebih Teliti


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler