SIGLI - Entah setan apa yang merasuk ke otak Suherman (22). Penjual nasi ini tega mencabuli seorang bocah, hingga kemaluannya berdarah-darah. Padahal menurut tersangka, ia cuma menggunakan jari telunjuk kanan sebagai alat pemuas nafsu birahi.
Atas perbuatan bejat pada Rabu (29/2) malam pukul 20.00 WIB kemarin, warga dan tamu Losmen Bakti mendadak gempar. Karena si korban merupakan pengunjung, yang datang menginap bersama ibunya sejak dua hari lalu dari semelue.
Pencabulan menimpa Bunga (6)-nama samaran, ketika ia dan kakaknya bermain-main di ruang tamu losmen. Sementara si ibu sedang ngobrol di depan ruangan, dengan orang lain. Tak berapa lama datang Suherman, lalu duduk di bangku sambil menonton televisi. Pemuda asal Pante Are, Kecamatan Delima Pidie ini sudah biasa datang ke lokasi. Apalagi tempatnya berdagang berada di depan Losmen Bakti, Gampong Keramat Dalam, tepatnya di kawasan Pasar Kota Sigli.
Saat melihat Bunga, tiba-tiba birahi Suherman memuncak. Ia pun membujuk dan menarik tangan si bocah untuk ikut bersamanya. Sedangkan kakaknya disuruh pergi menemui orang tua, yang sudah masuk ke dalam kamar. Entah mengapa, anak tersebut menurut keinginan tersangka.
Selanjutnya Bunga pun dibawa ke samping losmen. Semula korban tak mengerti apa tindakan pelaku terhadap dirinya. Di lokasi gelap tersebut, celana korban dipeloroti serta telunjuk Suherman mulai mengobok-ngobok kemaluannya hingga berdarah. Bahkan pemuda bejad ini coba memperkosa, hingga melintas seorang karyawan losmen dan menegur perbuatannya. Sadar aksinya kepergok, Suherman buru-buru memulangkan korban ke dalam ruang tamu penginapan.
Beruntung ibu korban baru saja keluar kamar bersama anaknya yang lain. Ia menerima pengaduan, bahwa Bunga belum kembali usai bermain-main bersama dengan sang kakak. Merasa heran dan takut terjadi apa-apa, lalu melakukan pencarian dan melihat si anak sedang bersama pelaku.
Saat dilepas dari gendongan Suherman, Bunga sontak menangis. Bocah perempuan malang ini mengaku merasa sakit di kemaluan. Merasa heran atas kejadian menimpa anaknya, orang tua korban lantas melihat ke arah selangkangan. Tampak darah segar menetes membasahi celana Bunga. Ketika ditanya apa yang terjadi, dengan polos diceritakan insiden pencabulan dilakukan oleh tersangka.
Mendengar penuturan tersebut, kontan sang ibu naik pitam. Ia segera memanggil karyawan losmen dan meringkus Suherman tanpa perlawanan. Selanjutnya pemuda bejad itu dilaporkan ke Polsek Kota Sigli untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Terkait kejadian ini, Kasat Reskrim Polres Pidie AKP Jatmiko saat ditemui Metro Aceh (grup JPNN), Kamis (1/3) siang mengaku sudah menahan tersangka. "Kami tahan dia atas tuduhan pencabulan anak-anak dibawah umur," tegas Kasat.
Beberapa teman Suherman (22) mengaku tak heran, jika tersangka ditangkap atas kasus pencabulan. Pasalnya, mereka mengetahui kebiasaan tersangka gemar menonton film bokep (porno). Bahkan pemuda tersebut menyimpan beberapa koleksi film cabul di dalam ponsel.
"Mungkin akibat sering nonton film cabul bang. Jadi dia terobsesi melakukan hubungan intim. Apalagi si Suherman itu belum memiliki istri, sering pulak nonton yang gituan. Yah pasti kepengen jadinya untuk bersetubuh," kata sumber Metro Aceh mengaku kenal dekat dengan tersangka.
Sementara itu saat disinggung berapa lama Suherman berjualan nasi, di depan Losmen Bakti kawasan Pasar Kota Sigli, sumber menyebut berkisar enam bulan.
"Dia cuma pekerja bang, alias pelayan saja bukan yang punya lapak. Lokasi berjualan pun emperan saja, tidak ada warung. Pembeli datang makan di tempat disediakan bangku ataupun bisa dibungkus. Baru kerja di tempat itu selama enam bulan," ujar sumber lagi. Menurut teman-teman tersangka, Suherma sering menunjuk koleksi foto cabul atau film bokep di ponselnya.
"Pernah kemarin dia nunjukin koleksi film pornonya yang ada di ponsel sama kami. Jadi otaknya terus kepikiran mesum dan dilampiaskan sama korban," pungkas sumber. (mir/RA)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hendak Kabur, Pejambret Didor
Redaktur : Tim Redaksi