jpnn.com - SYDNEY - Pascakeputusan pemerintah Australia menghentikan talangan dana untuk Holden, produsen mobil itu yang berbasis di Port Melbourne, Victoria itu akhirnya memutuskan untuk menghentikan produksinya di dalam negeri pada akhir 2017. Dengan keputusan itu, maka 2.900 pekerja Holden bakal menganggur.
Salah satu alasan penghentian produksi oleh perusahaan yang kini di bawah bendera General Motors (GM) itu adalah menguatnya mata uang lokal, ditambah biaya produksi yang tinggi dan kecilnya pasar domestik. "Keputusan untuk mengakhiri manufaktur di Australia mencerminkan badai yang sempurna dari pengaruh negatif yang dihadapi industri otomotif di negara ini," kata kepala eksekutif GM Dan Akerson seperti dilansir BBC (11/12).
BACA JUGA: 8 Kloter WNI Overstayers Telah Dipulangkan
Meski demikian, Holden yang telah membuat mobil di Australia selama kurang lebih 65 tahun itu tetap akan mempertahankan unit penjualan dan pusat distribusi di Benua Kanguru itu. Banyak perusahaan pembuat mobil di Australia berjuang keras untuk terus berproduksi meskipun pemerintah memperluas dukungan kepada industri melalui subsidi selama beberapa tahun terakhir.
Hanya saja, belakangan muncul polemik tentang perlu atau tidaknya pemerintah Australia terus memberikan subsidi untuk sektor otomotif. Menurut Australian Broadcast Corporation (ABC), pekan lalu Perdana Menteri Tony Abbott menyatakan pemerintahannya tidak akan ada lagi memberi insentif pajak untuk sektor otomotif. Pemerintah juga meningkatkan tekanan pada Holden dalam beberapa hari terakhir untuk memperjelas rencana masa depan mereka di Australia.
BACA JUGA: Tempat Terdingin di Bumi Bersuhu -93,2 Celcius
Sebelumnya, Ford juga menutup pabrik di Australia pada Mei lalu. Dave Smith, sekretaris nasional dari divisi kendaraan di Serikat Pekerja Manufaktur Australia mengatakan, tekanan pemerintah telah mempengaruhi langkah Holden. "Saya percaya keputusan ini dipicu oleh tindakan pemerintah," katanya.
Abbott sebenarnya masih menginginkan Holden tetap berada di Australia. Namun, pemerintahannya tidak akan memberikan talangan dana lagi.
BACA JUGA: Usung Yudhoyono Fellow, Ribuan Pelajar Australia Bakal Kuliah di Indonesia
"Kami siap memberi dukungan bagi industri mobil Australia, tapi bukan lagi dalam bentuk dana tambahan di luar yang telah diberikan selama ini," pungkasnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ogah Mundur, Yingluck Shinawatra Menangis
Redaktur : Tim Redaksi