jpnn.com, JAKARTA - Holding Perkebunan Nusantara berkomitmen untuk terus menjaga hubungan baik dengan para vendor, sebagai mitra penyedia barang dan jasa perusahaan.
Corporate Secretary Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Bambang Agustian menyadari kinerja perseroan sangat bergantung pada ketersediaan barang dan jasa yang tepat waktu, berkualitas, dan harga yang sesuai.
BACA JUGA: SIG Tingkatkan Penggunaan Biomassa Sebagai Bahan Bakar Ramah Lingkungan jadi 2,7 Juta Ton
“Oleh karena itu, PTPN Group selalu berupaya membayar tagihan yang diajukan mitra kerja secara tepat waktu. Tertib administrasi di perseroan tentunya akan berpengaruh pula terhdap pencatatan keuangan dan reputasi yang baik di mata mitra kerja PTPN Group,” ujar Bambang, Rabu (26/7).
Guna menghadirkan proses pengadaan yang baik, kata Bambang, PTPN Group juga selalu membenahi sistem pengadaan barang dan jasa melalui penyebaran kuesioner kepada mitra kerja untuk perbaikan berkelanjutan.
BACA JUGA: BNI & ANTAM Gelar Bazar UMKM untuk Indonesia di Sarinah, Banyak Hadiah Menarik
“Adanya Integrated Procurement System (IPS) atau e-Procurement sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak, karena sistem ini membuat biaya operasional pengadaan lebih efisien, transparan, produktivitas meningkat, menghindari kesalahan transaski, dan kecepatan transaksi yang lebih baik,” paparnya.
Bambang menyampaikan Holding Perkebunan Nusantara juga telah menandatangani perjanjian Repackaging Fasilitas Pinjaman Perbankan PTPN Group pada 3 Juli 2023 lalu dengan empat debitur, yakni Bank Negara Indonesia (BNI) Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Indonesia Eximbank.
BACA JUGA: Pupuk Kaltim Gelar Program Saling Sapa di Penajam
Penerimaan fasilitas kredit sindikasi ini dilakukan dalam percepatan strategi korporasi, yaitu integrasi PTPN Group.
"Dengan adanya fasilitas kredit sindikasi ini, PTPN Group akan mampu mengoptimalkan pengelolaan utang dan memperkuat posisi keuangan perusahaan, serta mendukung pertumbuhan bisnis di masa depan," kata Bambang.
Sementara, terkait utang di anak perusahaan pascaintegrasi, manajemen telah mempersiapkan sistem akuntansi yang andal untuk pencatatan utang vendor yang akan dialihkan.
Saat ini, sistem akuntansi berbasis ERP SAP telah diimplementasikan di PTPN Group.
“Nantinya, utang vendor yang telah dicatat akan dimigrasi di sistem akuntansi yang sama di masing-masing subholding. Mekanisme ini tentunya melewati prosedur tertentu untuk memastikan kebenaran dan keakuratan nilai dari kewajiban yang akan dipindahkan,” papar Bambang.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada