Holtikultura Cocok Untuk Sukabumi

Kamis, 04 Oktober 2012 – 09:35 WIB
SUKABUMI--Jambore varietas Holtikultura Kabupaten Sukabumi bersamaan pekan Flori dan Flora Nasional (PF2N) resmi dibuka Dirjen Hortikultura DR Ir Hasanuddin Ibrahim, Rabu (3/10).

Dalam jambore yang diadakan di Kecamatan Nagrak  menampilkan beragam varietas buah sayur dan buah bunga serta promosi kreasi para kelompok tani dari 16 provinsi, sedangkan tema varietas jambore kali ini ialah buah melon.

Hasanuddin  mengatakan Kabupaten Sukabumi terpilih menjadi lokasi Jambore Holtikultura dataran menengah sekitar 400 hingga 600 meter dari permukaan laut, jambore tersebut yang kedua kali dilaksanakan di Jawabarat setelah Garut. Adapun tujuan dari jambore tersebut antara lain sarana penyuluhan atau adopsi program sayuran buah dan bunga, tidak hanya itu Holtikultura juga adalah wahana edukasi serta kreasi.

“Banyak yang bisa diambil dari Jambore varietas holtikultura diantarnya mengembangkan terus potensi hortikultura. Termasuk, membina para petani sehingga meningkatkan produk pertanian yang dihasilkan ,” Ungkap Hasanuddin dalam sambutannya.

Menurut dia, Holtikura sangat disarankan sebab sifatnya dikenal urban agri Culture atau pertanian di  perkotaan sebab varietas sayur sayuran daun,buah buahan yang sederhana serta  tanaman bunga  sebab keberadaanya dikota mudah untuk dikonsumsi secara langsung. Selain itu Holtikultura tidak mesti membutuhkan lahan yang luas, ditambah teknik pertanian yang lebih modern.

“Saya melihat potensi alam Kabupaten Sukabumi yang bisa dimanfaatkan sebagai lahan Holtikultura sebab kebutuhan akan konsumsi sayur dan buah cukup tinggi hal ini dapat dilihat dari populasi masyarakatnya,” ujarnya.

Hasanuddin menambahkan varietas unggulan Kabupaten Sukabumi terkenal dengan buah manggis, dipasaran luar negri salah satunya di  Jepang manggis harganya 50 ribu /kilonya, dinegara ini manggis hanya dikonsumsi orang mewah saja. Manggis ini bisa menjadi komoditi terbaik yang dimiliki Sukabumi dari itu perlu peningkatan produktivitasnya sebab buah ini hanya dapat dipanen satu tahun sekali.

“Selain manggis buah yang paling digemari di luar negri ialah salak dan nanas,” jelasnya

Dalam kesempatan itu  Hasanudin juga menegaskan persoalan  alih fungsi lahan pertanian menjadi industri dan pemukiman bahwa hal ini menjadi tugas pemerintah daerah yang harus tegas. Pemerintah mesti melindungi keberlangsungan lahan tersebut dengan membuat Perda yang kuat sebab Undang Undang serta Peraturan pemerintah sudah ada.

“Kalau pun dipindah maka lahan pertanian mesti diganti dengan rumus dua tiga kali, yakni lahan semual diganti lebih luas lagi, ini dilakukan demi ketahanan pangan berkelanjutan,” tukasnya.

Sementara itu, acara pembukaan Jambore di tutup dengan peninjauan lahan 5000 meter yang sudah di tanami 30 jenis varietas buah sayur dan bunga. Dirjen serta Bupati Sukabumi sempat memanen buah dan sayur di lahan tersebut, sedangkan jambore tersebut akan berlangsung tiga hari mendatang. (dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teungku Agam Mati Dalam Pesawat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler