Hong Kong Makin Tidak Aman bagi Pendatang

Jumat, 09 Agustus 2019 – 06:50 WIB
Warga Hongkong memprotes RUU Ekstradisi yang tengah digodok Tiongkok

jpnn.com, HONG KONG - Pemerintah Hong Kong berusaha mendinginkan situasi. Kemarin, Kamis (8/8) mereka mengeluarkan pernyataan tertulis. Isinya, Hong Kong tetaplah kota yang ramah terhadap pengunjung dan punya tradisi melakukan protes secara damai. Meski, mereka mengakui bahwa belakangan ini ada demonstran yang memblokade jalan, melakukan vandalisme, dan bentrok dengan polisi.

"Dampak konfrontasi ilegal itu terbatas di area tertentu di dekat rute demo dan tidak menyebar luas." Demikian bunyi pernyataan pemerintah Hong Kong seperti dikutip The New York Times.

BACA JUGA: Beijing Ancam Demonstran Hong Kong: Yang Bermain Api Pasti Terbakar

Paparan itu keluar setelah beberapa negara meningkatkan status travel advisory atau anjuran perjalanan ke Hong Kong karena demo yang terus-menerus berakhir ricuh. Yang terbaru adalah pemerintah AS. Departemen Luar Negeri AS meminta penduduknya yang akan mengunjungi atau sedang berada di Hong Kong untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Demo ini bisa terjadi dengan sedikit ataupun tanpa pemberitahuan sama sekali dan tampaknya akan terus berlanjut." Demikian bunyi anjuran perjalanan AS itu seperti dikutip Agence France-Presse. Australia, Inggris, Irlandia, Jepang, dan Singapura sudah lebih dulu mengeluarkan anjuran serupa.

BACA JUGA: Ancaman Menyeramkan dari Tiongkok untuk Dalang Demonstrasi Hong Kong

BACA JUGA: Ancaman Menyeramkan dari Tiongkok untuk Dalang Demonstrasi Hong Kong

Negara-negara tersebut waswas penduduknya bakal terjebak di antara para demonstran. Sebab, Hong Kongers (sebutan untuk penduduk Hong Kong, Red) bakal berdemo di dalam bandara selama tiga hari terhitung mulai siang ini.

BACA JUGA: Kemenlu Minta WNI Tidak Ikut Demo Anarkistis di Hong Kong

Bandara dianggap sebagai tempat yang tepat lantaran polisi tentu tidak akan berani menyerang mereka dengan pentungan, peluru karet, dan gas air mata. Beda halnya jika mereka demo di luar ruangan.

Massa juga ingin menginformasikan kepada semua pengunjung yang datang ke Hong Kong tentang apa yang terjadi dan situasi terbaru di kota tersebut. Tidak diketahui demo itu bakal berdampak pada jadwal penerbangan atau tidak. Aksi turun ke jalan dan mogok masal Senin (5/8) mengakibatkan setidaknya 160 penerbangan dibatalkan.

Hong Kongers tahu mereka menyulitkan para pendatang. Karena itu, mereka membuat selebaran online yang menjelaskan situasi mereka saat ini. Massa meminta maaf kepada para pengunjung karena aksi yang terjadi selama beberapa bulan belakangan ini telah mengganggu rencana perjalanan mereka.

"Anda tiba di kota yang rusak dan tercabik, bukan kota yang Anda bayangkan sebelumnya. Namun, kota yang Anda bayangkan itulah yang kini sedang kami perjuangkan." Begitulah bunyi kutipan selebaran delapan halaman tersebut seperti dikutip Hong Kong Free Press.

Mereka meyakinkan para pengunjung bahwa beberapa tahun lagi bisa melihat Hong Kong yang glamor dan cantik seperti yang mereka bayangkan.

Di pihak lain, demo yang berlarut-larut berdampak pada pasar saham. Pekan lalu bursa saham turun hampir 10 persen. Itu adalah penurunan terendah selama 8 bulan ini. Rata-rata penduduk Hong Kong berinvestasi di pasar saham. (sha/c10/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Hong Kong Tangkap 420 Demonstran


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler