jpnn.com, JAKARTA - Ketua Badan Khusus Honorer (BKH) PGRI Riau Eko Wibowo mempertanyakan pernyataan BKN dan Kemendikbudristek soal seleksi PPPK 2022.
Menurut dia ada statement Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang cukup mengusik dirinya dan guru honorer lainnya.
BACA JUGA: Pemkot Pekalongan Berupaya Mengakomodasi Guru Honorer Diikutsertakan Menjadi PPPK 2022
"Pemerintah bilang jika honorer yang dites dalam seleksi PPPK nanti tidak lulus passing grade (PG), maka secara tidak langsung akan berhenti?" kata Ekowi, sapaan akrabnya kepada JPNN.com, Jumat (7/10).
Dia melanjutkan apakah ini sebuah solusi bagi negara untuk memberikan penghargaan bagi honorer termasuk guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka sekian tahun mengajar dengan sabar mendapatkan gaji di bawah UMR.
Tokoh muda pendidikan Riau yang sangat peduli dengan nasib honorer ini mendesak pemerintah pusat lewat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas, Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan Kemendikbudristek untuk tidak membuat keputusan yang membuat tenaga non-ASN sengsara.
"Kami minta MenPAN-RB Azwar Anas mengangkat seluruh guru honorer dan tenaga kependidikan menjadi PPPK secara bertahap, mulai tahun ini hingga 2023," tegasnya.
BACA JUGA: Akun SSCASN Entah Kapan Dibuka, Pimpinan Honorer Sebut Jadwal Pemda Bulan IniÂ
Bagi Ekowi, permintaannya tersebut tidak muluk-muluk, karena sebanding dengan masa kerja honorer yang bertahun-tahun. Selama itu juga mereka dibayar jauh di bawah upah minimum regional (UMR), padahal mengerjakan tugas PNS.
Menjelang Hari Guru Nasional pada 26 November, Ekowi sangat berharap pemerintah memberikan kado terindah kepada seluruh guru honorer.
"Mudah-mudahan MenPAN-RB Azwar Anas memberikan kado HUT guru nasional, yaitu seluruhnya diangkat menjadi PPPK tahun ini," ucap wakil ketua PGRI Riau tersebut
Kado itu, tambahnya sebagai apresiasi pemerintah kepada guru yang telah mencerdaskan anak bangsa. (esy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad