jpnn.com, GORONTALO - Seorang pegawai honorer berinisial RM (38) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Desa Botungobungo, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Kamis (16/9).
Honorer di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Gorontalo itu ditemukan dalam kondisi jasadnya sudah membusuk dengan bau menyengat.
BACA JUGA: Guru Honorer Tewas pada Malam Takbiran, Ketua PGRI: Jangan-Jangan Ada Pesan Tuhan
"Korban ditemukan sekitar pukul 10.00 WITA oleh warga bernama Suryati Abas yang merupakan tetangga tempat kos tersebut," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Gorontalo Utara AKP Syang Kalibato.
Pihak Polres Gorontalo Utara langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah mendapatkan informasi dari warga.
BACA JUGA: Pegawai Honorer Ini Ditemukan Tewas Terkapar di Jalan Raya
Suryati Abas, warga setempat, merupakan orang tua dari rekan kerja korban.
Dia mengecek keberadaan korban setelah menerima telepon dari anaknya yang meminta RM segera dibangunkan.
BACA JUGA: Honorer Tewas, Sisca Selamat
Sebab, RM sudah beberapa hari tidak masuk kantor.
Suryati lantas mendatangi kamar indekos RM yang tidak jauh dari rumahnya.
Dia mengetuk pintu berulang kali, namun tidak terdengar jawaban dari dalam kamar.
Suryati hanya menemukan kumpulan lalat yang keluar masuk di sela pintu kamar.
Dia pun mencium bau busuk menyengat.
Suryati lantas menginformasikan ke warga lainnya.
Warga kemudian beramai-ramai mendatangi kamar indekos itu.
Namun, pintu tetap terkunci.
"Kami langsung mendatangi TKP setelah mendapatkan informasi dari warga, serta langsung berkoordinasi dengan pihak medis untuk proses evakuasi," katanya.
Jasad korban ditemukan dalam posisi tanpa busana, mengeluarkan darah dan tergeletak di bawah ranjang.
RM diduga meninggal karena penyakit bawaan.
Sesuai informasi rekan kerjanya, korban pernah menderita stroke.
Jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainal Umar Sidiki untuk divisum.
Seluruh barang bukti berupa tas, dompet, dan beberapa obat, telah diamankan.
Namun, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi, sebab ingin segera memakamkan RM.
Syang Kalibato mengatakan pihak kepolisian masih menunggu hasil visum RSUD setempat.
Namun, diperkirakan RM telah meninggal lebih dari dua hari.
"Kondisi jasad sudah membusuk, dan beberapa bagian tubuh nampak lebam," katanya lagi.
Setelah divisum, jasad korban telah diambil pihak keluarga untuk dimakamkan.
Setelah diperiksa, korban diketahui memiliki dua identitas domisili yaitu di Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo, serta di Desa Molingkapoto, Kecamatan Kwandang. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy