jpnn.com, SAMPIT - Padlian Noor, 40, pegawai honorer KPHP Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah, ditemukan tewas terkapar di Jalan Soekarno atau Lingkar Utara Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Dari identitasnya, korban merupakan warga Jalan Patimura, Kecamatan Seruyan Hilir Kabupaten Seruyan. Jenazah dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit. Kasus ini masih diselidiki," kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Mohammad Rommel di Sampit, Sabtu.
BACA JUGA: Pangdam Sebut Tim Khusus Pemakaman Jenazah Positif COVID-19 Harus Segera Dibentuk
Jenazah pria itu ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB oleh warga yang hendak melintas. Warga kaget ketika mendapati sesosok jenazah dengan posisi masih berada di aspal namun di bagian sisi jalan.
Jenazah korban ditemukan dengan bersimbah darah, diduga akibat luka di kepala. Korban mengenakan kaus dan celana jin dengan tas selempang hitam yang masih menempel di tubuh korban, namun belum diketahui apakah ada barang berharga milik korban yang hilang.
BACA JUGA: Lagi, Pria Tiba-tiba Terkapar di Lorong Bikin Heboh Warga, Tim Medis Langsung Gerak Cepat
Lokasi kejadian dekat kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotawaringin Timur. Saat ditemukannya jenazah korban, lalu lintas di kawasan itu masih sepi.
Ruas jalan tersebut memang terkadang dilalui pengendara dari Jalan Jenderal Sudirman karena menjadi jalan pintas menuju arah Kota Palangka Raya sehingga cukup menghemat waktu.
BACA JUGA: Polisi Bongkar Prostitusi Online Melibatkan Pelajar SMP, Muncikarinya Siswi SMA
Belum diketahui penyebab kematian pria itu karena tidak ada saksi mata yang melihat kejadian tersebut. Korban menderita luka di kepala dan mengeluarkan banyak darah.
Penemuan tubuh korban di lokasi itu menimbulkan tanda tanya karena lokasi itu cukup sepi. Tidak ditemukan kendaraan di sekitar lokasi kejadian.
Polisi masih menyelidiki kronologi kejadian ini. Polisi belum berkomentar lebih jauh apakah korban merupakan korban kecelakaan lalu lintas atau korban pembunuhan.
BACA JUGA: Empat Emak-emak, Dua Laki-laki Tepergok Berbuat Terlarang di Sebuah Rumah
"Kami selidiki dulu supaya tahu kronologis kejadian yang sebenarnya. Kami meminta keterangan sejumlah pihak yang mungkin bisa memberi informasi terkait kejadian itu," demikian Rommel.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi