jpnn.com - SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan pemberkasan 5.495 guru kategori prioritas satu atau P1 untuk proses penetapan NIP Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dilakukan pada awal 2024.
Ribuan guru P1 di lingkup Pemprov Jatim yang masuk tahap pemberkasan merupakan bagian dari formasi PPPK 2023.
BACA JUGA: Info Terbaru CPNS 2024 & Pengangkatan Honorer Besar-besaran, Penegasan Mas Anas
"Mereka adalah sisa guru kategori prioritas atau P1 dalam seleksi PPPK tahun 2023," kata Khofifah melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Jumat (5/1).
Khofifajh menyebutkan, pihaknya telah mengusulkan formasi sebanyak 6.141 guru PPPK untuk menyelesaikan sisa pengangkatan P1 pada 2023.
BACA JUGA: Dirjen GTK: Bapak Ibu Honorer Tendik, Ini Kabar Menggembirakan ya
"Lewat program Jatim Amanah, Pemprov Jatim berkomitmen menuntaskan sisa guru kategori prioritas atau P1 dalam seleksi PPPK tahun 2023," kata Khofifah.
Disebutkan, dari total usulan formasi guru PPPK 2023, sebanyak 5.495 di antaranya akan melaksanakan pemberkasan pada awal tahun 2024.
BACA JUGA: DPR RI: Guru P1 Harus Diakomodasi di PPPK 2024, Penempatan Terdekat
Khofifah mengungkapkan total usulan formasi PPPK guru di Jatim tahun 2023 terbesar jika dibandingkan dengan Jawa Barat yang mengusulkan 5.155 guru dan Jawa Tengah sebanyak 1.468 guru.
Terdata sejak 2021 sampai sekarang Pemprov Jatim telah mengangkat sebanyak 17.044 guru PPPK.
Perinciannya pada 2021 sebanyak 9.104 guru PPPK, pada 2022 sebanyak 2.445 guru, dan 2023 sebanyak 5.495.
Gubernur Khofifah memastikan guru PPPK kategori prioritas di Jatim sudah tuntas diselesaikan.
"Pekerjaan rumah yang tertera dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 649 Tahun 2023 tentang Mekanisme Seleksi PPPK untuk Jabatan Fungsional Guru pada Instansi Daerah Tahun Anggaran 2023 di Jatim telah tuntas," kata Khofifah.
Khofifah mengatakan penuntasan tersebut seiring dengan semangat kebijakan nasional terkait pemenuhan kebutuhan guru dan penyelesaian tenaga non- ASN atau honorer.
"Pemprov Jatim sudah memfasilitasi semua sisa yang lolos passing grade.”
“Namun, karena satu dan lain hal, masih kami temui peserta yang enggan melamar. Ikhtiar kami adalah menuntaskan seluruh guru yang lolos passing grade. Semoga ini menjadi jalan amal untuk memberikan kesejahteraan kepada guru," kata Khofifah. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu