jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Wilayah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Jawa Tengah Ahmad Saefudin tidak sepakat bila disebut kompetensi mereka parah. Menurut dia, banyak honorer K2 yang justru jadi andalan instansi ketimbang PNS.
Hal itu dia sampaikan menanggapi Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana yang menyebut banyak honorer K2 yang kompetensinya parah. Selain itu mereka dimasukkan dalam instansi dengan cara KKN.
BACA JUGA: Giliran Honorer K2 Pimpinan Bhimma Protes Bima
"Saya tidak terima kalau disebut kompetensi honorer K2 parah. Banyak kok honorer K2 yang kemampuannya di atas PNS," kata Ahmad kepada JPNN.com, Minggu (6/10).
Dia berharap kepala BKN bisa menjaga statement yang lebih santun dan terhormat. Terlebih, pejabat merupakan figur publik yang harus bisa mengendalikan lisannya. Apa pun kondisi honorer K2 tidaklah tepat dikomentari serendah itu.
BACA JUGA: Wahai Kepala BKN, Kata-katamu Melukai Seluruh Honorer K2
"Tidak adakah kata yang lebih bijak untuk kami. Jangan itu semua hanya untuk menutupi kelemahan sistem dan birokrasi BKN," ujarnya.
Dia menyarankan BKN lebih fokus pada tugas utamanya. Bagaimana mencari celah yang bijak untuk honorer K2. Bukan justru mencari kelemahan honorer K2 untuk menutupi kekurangan BKN terhadap penyelesaian masalah yang sudah menahun ini.
BACA JUGA: Kepala BKN: Sebetulnya Honorer K2 Ini Kompetensinya Parah
"Sangat disayangkan pejabat yang harusnya bisa menjaga lisannya dengan baik. Ini malah bikin marah honorer K2. Banyak guru honorer K2 lolos uji kompetensi guru pada 2015 dan bisa mengalahkan rekan PNS. Banyak teman-teman kami memegang tugas strategis dan mampu bersaing dengan PNS," paparnya.
"Lalu kualitas rendahnya di mana? Jangan hanya ditentukan saat tes saja. Namun, bagaimana mereka bertugas dengan baik. Nyatanya sampai sekarang masih aktif. Kualitas rendahnya di mana, coba ???," sambungnya. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad