jpnn.com, JAKARTA - Menunggu empat tahun tanpa hasil membuat honorer K2 (kategori dua) mulai jengah. Sebagian masih menunggu kebijakan Presiden Joko Widodo. Yang lainnya sudah memutuskan pindah ke lain hati.
"Kami pilih Prabowo Subianto saja. Malas dibohongi terus, dijanjikan yang manis-manis tapi hasilnya nihil," kata Riyanto Agung Subekti, pengurus Forum Honorer K2 Persatuan Guru Republik Indonesia (FHK2 PGRI) kepada JPNN, Kamis (8/11).
BACA JUGA: Guru Honorer di Indonesia Timur Bakal Mogok
Senada itu Syarif Feriansyah, koordinator honorer K2 Kalimantan Barat mengungkapkan, pihaknya selalu akan berjuang untuk mendapatkan status PNS.
Apalagi banyak rekannya yang semakin hari kian tua karena menunggu harapan.
BACA JUGA: 80 Persen Guru Honorer di Indonesia Timur Akan Mogok
"Saya prihatin lihat teman-teman K2 yang menunggu harapan demi harapan pemerintah. Walaupun dizalimi tapi semangat bekerja dan mengabdikan diri demi bangsa dan negara," ujarnya.
Ferry, sapaan akrabnya, mengingatkan kepada pemerintah, bahwa jabatan itu hanya sementara dan kedaulatan ada di tangan rakyat.
BACA JUGA: Honorer K2 Terus Galang Lobi, Dekati Kiai Maâruf Amin
Honorer K2 menyatakan hanya inginkan kemerdekaan yang sesungguhnya dan bukannya dijadikan alat politik.
"Saat ini kami hanya fokus menguatkan dan meyakinkan kawan-kawan K2 yang selama ini mungkin mata mereka buta dan telinga mereka tuli akan kebijakan pemerintahan Jokowi. Bagi saya tugas paling mulia menyadarkan kawan-kawan K2. Cepat atau lambat insyaallah mereka akan sadar," pungkasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Honorer Desak RPP PPPK Diuji Publik Sebelum Diteken Presiden
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad