jpnn.com, JAKARTA - Honorer K2 yang tidak lulus PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) tahap I minta diproritaskan dalam seleksi berikutnya. Alasannya, mereka sudah ikut tes pada Februari lalu dan punya sertifikasi.
"Kalau boleh kami yang sudah tes PPPK tahap I jangan dites lagi. Apalagi kami sudah punya sertifikasi. Paling tidak ada pertimbangan khusus," kata Dudi Abdullah, guru honorer K2 dari Kabupaten Garut kepada JPNN, Sabtu (27/7).
BACA JUGA: Titi Purwaningsih: Niatnya Memang Mau Buang Honorer K2 Tua, kan?
Menurut Dudi, kalau pemerintah tidak memberikan perlakuan khusus, banyak honorer K2 yang tidak bisa jadi aparatur sipil negara (ASN). Sebab, mekanisme tes PPPK yang diadu dengan pelamar umum akan mengurangi peluang honorer K2 tua.
BACA JUGA: Terungkap Penyebab Nasib Honorer K2 Lulus PPPK Masih tak Jelas
BACA JUGA: Bhimma Honorer K2: Tak Mungkin Pak Prabowo Bertemu Megawati Tidak Ada Maksudnya
Senada itu, Sunandar, guru honorer K2 Kabupaten Pati, merasa sakit hati karena saat tes PPPK tahap I, nilainya hanya selisih tiga poin dari passing grade. "Kecewa berat, gara-gara kurang tiga poin enggak bisa jadi PPPK," ucapnya.
Sunandar dan rekan-rekannya di Pati berencana ikut tes PPPK tahap II nanti. Namun, ada harapan besar yang mereka gantungkan. Semoga pemerintah memberikan kebijakan khusus kepada honorer K2 tua.
BACA JUGA: Terungkap Penyebab Nasib Honorer K2 Lulus PPPK Masih tak Jelas
"Saya dan kawan-kawan rerata usianya sudah mendekati 50 tahun. Kalau disuruh belajar untuk tes susah juga. Apalagi kami yang di desa dengan keterbatasan fasilitas. Kami hanya berharap, seluruh honorer K2 terutama di Kabupaten Pati bisa lulus jadi PPPK," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Honorer K2 dari Maluku dan Luwu pun Hadiri Munas Linggarjati Hari Ini
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad