Honorer Lulusan SD Diakomodasi Dalam PPPK 2024, FHNK2I Tendik Sodorkan Data Tercecer

Sabtu, 06 Januari 2024 – 20:55 WIB
Forum Honorer Nonkategori Dua Indonesia (FHNK2I) Tenaga kependidikan (Tendik) menyerahkan dokumen kepada kepala BKN. Foto dok. FHNK2I Tendik for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas telah memberikan ruang bagi honorer lulusan SD untuk diusulkan dalam rekrutmen PPPK 2024.

Nantinya, honorer berijazah minimal SD ini akan diusulkan untuk formasi jabatan pelaksana.

BACA JUGA: Dirjen Nunuk Sebut Formasi Tendik Masuk PPPK Teknis 2024, Honorer Siapkan Diri

Selain itu, Menteri Anas juga mengalokasikan formasi sebanyak 547.416 untuk PPPK teknis termasuk tendik.

Hal tersebut disambut sukacita oleh Forum Honorer Nonkategori Dua Indonesia (FHNK2I) Tenaga kependidikan (Tendik).

BACA JUGA: Sambangi Kemendikbudristek, Aliansi Honorer Usulkan 4 Hal Termasuk Formasi PPPK 2024 untuk P/TL & Tendik

Sekjen DPP FHNK2I Tendik Herlambang Susanto mengatakan kebijakan MenPAN-RB Azwar Anas patut diapresiasi dan harus dikawal agar formasi bisa dimaksimalkan.

"Pintu sudah dibuka, tinggal kesempatan ini harus dimaksimalkan agar tidak sia-sia," kata Herlambang kepada JPNN.com, Sabtu (6/1).

BACA JUGA: Tendik Masuk Prioritas PPPK 2024, Guru Honorer Tinggal Sedikit, Akhir Tahun Tuntas

Dia mengungkapkan FHNK2I Tendik berencana bertemu Direktur jenderal (Dirjen) Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani untuk mengajukan sample data honorer non-K2 tendik yang masih tercecer dan belum masuk database Badan Kepegawaian Negara (BKN) tahun 2022. 

Ini agar Kemendikbudristek bisa membuka kuota lebih besar dan memberi kesempatan kepada honorer non-K2 tendik.

"Jadi, yang diakomodasi tidak hanya honorer tendik yang masuk database BKN saja, tetapi juga yang masuk Dapodik," terangnya.

Dengan demikian, honorer tendik yang tidak masuk database BKN mempunyai kesempatan sama dalam penataan dan pengangkatan PPPK teknis 2024.

"Kasihan sekali honorer non-K2 tendik. Mereka mengabdi sudah tahunan, bahkan puluhan tahun. Banyak juga yang honornya di bawah UMR/UMK, tetapi mereka belum bisa mendapatkan kejelasan statusnya," bebernya.

Lebih lanjut dikatakan honorer tendik sangat berharap PP turunan UU Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN tidak hanya mengakomodasi tenaga honorer yang sudah masuk database BKN.

"Mudah-mudahan honorer tendik di bawah Kemendikbudristek bisa mengacu pada Dapodik, karena mereka ini banyak yang tercecer alias tidak masuk pendataan BKN," ucapnya.

Dia sangar berharap penjaga sekolah diberikan kesempatan lebih besar, mengingat beban kerjanya bukan sekadar sebagai cleaning service, pramusaji, penjaga malam, mengantar surat menyurat, tenaga kebersihan maupun lainnya.

"Hampir semua tugas tersebut dikerjakan oleh 1 tenaga, yaitu penjaga sekolah (SD)," pungkas Herlambang. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler