Honorer: Panggilan Jiwa, Alasan Saya Masih Bertahan

Sabtu, 13 Februari 2016 – 14:12 WIB
unjuk rasa honorer. Foto. dok. JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Simon (35) sudah berada di Jakarta selama sepekan ini. Pria asal Mamasa, Sulawesi Barat itu adalah honorer kategori dua yang ikut melakukan aksi unjuk rasa di Istana, Jakarta, belum lama ini. Simon sudah 12 tahun bekerja sebagai tenaga administrasi di Dinas Perindustrian, Energi, dan Sumber Daya Kabupaten Mamasa.

"Kami ingin agar janji Menpan-RB pada 15 September 2015 lalu untuk mengangkat kami sebagai PNS ditepati," kata Simon dalam diskusi 'Mengejar Takdir Tenaga Honorer' di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (13/2).

BACA JUGA: Masalah Honorer K2: Jangan Maju Satu Langkah, Mundur Tiga Langkah

Untuk biaya akomodasi ke Jakarta, Simon yang berpenghasilan Rp 300 ribu per bulan mengumpulkan uang sedikit demi sedikit. Di Jakarta, ia menginap di Wisma PGRI. Selain itu, ada bantuan dari rekan-rekannya di daerah untuk membantu akomodasi ke Jakarta. "Ada yang Rp 20 ribu. Ini semua demi memperjuangkan nasib," lanjut Simon. 

Simon memiliki tiga anak. Anak yang pertama mengenyam pendidikan di sekolah menengah atas. Anak kedua sudah duduk di sekolah dasar. Sementara, yang terakhir berusia tiga tahun. Honornya yang kecil membuat Simon dan rekannya sesama honoree harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan hidup.

BACA JUGA: Ditangkap KPK, Kasubdit MA Bakal Diberhentikan Sementara

"Ada yang lain ngojek, saya buka counter," ucapnya.

Meski honornya kecil, Simon tidak berniat untuk berhenti dari pekerjaannya. "Panggilan jiwa, alasan saya masih terus bertahan," ungkapnya. (gil/jpnn)

BACA JUGA: Ibu Bupati Cantik Dukung Politikus Ini Jadi Ketua Golkar

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Solusi Masalah Honorer K2 Versi MenPAN-RB Era SBY


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler