jpnn.com, JAKARTA - Ketua Forum Honorer K2 Tenaga Administrasi Indonesia Andi Melyani Kahar menyayangkan mundurnya ribuan calon PPPK 2022.
Pasalnya, banyak honorer khususnya tenaga administrasi dan teknis lainnya yang ingin menjadi aparatur sipil negara (ASN) PPPK susah terealisasi.
BACA JUGA: Penjelasan Kepala BKN soal Penentuan TMT PPPK Guru & Penetapan NIP, Honorer Jangan Gagal Paham
Jangankan ikut seleksi, mendaftar pun susah, karena terganjal persyaratan administrasi.
"Miris dengan fakta ribuan calon PPPK guru 2022 dan PPPK nakes 2022 yang malah mundur di saat proses penetapan NIP PPPK tengah berjalan," kata Sean, sapaan akrab honorer K2 tenaga administrasi ini kepada JPNN.com, Sabtu (13/5).
BACA JUGA: PMK 49 Tahun 2023: Ini Uang Makan & Lembur ASN dan Honorer, Uang Lauk Pauk TNI-Polri
Sean mengungkapkan seharusnya guru honorer dan nakes yang lulus pascasanggah melihat ke bawah. Lihatlah banyak honorer teknis yang tiga kali rekrutmen PPPK hanya bisa gigit jari.
Kalaupun ada yang bisa mendaftar, tetapi gagal di seleksi kompetensi karena tanpa ada afirmasi sedikit pun.
BACA JUGA: Calon PPPK Guru 2022 Mengundurkan Diri Terbanyak, 2021 Sedikit, Formasi Hangus?
Berbeda kata Sean, dengan nakes dan guru yang mendapatkan afirmasi. Seleksi PPPK guru 2022 malah meniadakan seleksi kompetensi dan hanya berdasarkan tes observasi.
"Sungguh beruntung teman-teman nakes dan guru. Sayangnya mereka kurang bersyukur dengan berkat Tuhan yang sudah di tangan mereka," cetusnya.
Dia mengaku sedih dengan sikap para guru honorer dan nakes. Ketika Mendikbudristek Nadiem Makarim dan Menkes Budi Gunadi Sadikin sudah berbaik hati memberikan afirmasi, malah disia-siakan honorernya.
Sean mengingatkan calon PPPK yang mundur namanya sudah di-blacklist pemerintah.
"Semoga setelah ada afirmasi bagi honorer teknis dan dijadikan PPPK, tidak ada lagi honorer yang sok jual mahal dan berkoar-koar menyalahkan pemerintah, padahal honorernya yang enggak mau jadi PPPK," sambungnya.
Sean mengimbau honorer teknis tidak menolak PPPK. Sebab, dengan status honorer malah posisinya lemah, swaktu-waktu bisa dicoret pemda.
Untuk saat ini, tambahnya, terima saja apa yang sudah diberikan pemerintah, yaitu PPPK. Daripada terkatung-katung karena menunggu diangkat PNS, tetapi tidak jelas kapan realisasinya.
"Ingatlah menjadi honorer daerah itu diselimuti dengan kekhawatiran. Bisa dihilangkan kapan saja, entah itu faktor sentimen atau politik," ucapnya.
Jadi, tambah Sean, tetap berpikir positif bahwa Tuhan akan memberikan jalan. Mudah-mudahan tahun ini honorer teknis bisa mengikuti jejak guru dan nakes.
Sebelumnya, Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyampaikan hasil pengisian daftar riwayat hidup (DRH) dan usul penetapan NIP PPPK 2022.
Yang mengejutkan ternyata ribuan peserta mengundurkan diri sebagai calon PPPK guru maupun PPPK nakes.
"Data per 12 Maret sebanyak 1.246 peserta mengundurkan diri. Terbanyak guru honorer," kata Pelaksana tugas (Plt.) Karo Humas BKN Iswinarto Setiaji kepada JPNN.com, Jumat (12/5).
Adapun update pengisian DRH dan usul penetapan NIP PPPK Guru 2022, PPPK Nakes 2022 adalah sebagai berikut:
1. PPPK Guru
Peserta lulus: 250.432
Isi DRH: 247.125
Mengundurkan diri: 931
2. PPPK Tenaga Kesehatan
Peserta lulus: 69.478
Isi DRH: 68.880
Mengundurkan diri: 315.
Untuk pengisian DRH PPPK guru prosesnya masih berlangsung hingga 13 Mei.
BKN sampai sejauh ini belum ada tanda-tanda untuk memperpanjang lagi pengisian DRH maupun usul penetapan NIP PPPK guru 2022. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad