jpnn.com, JAKARTA - Honorer tendik tak masuk pendataan BKN 2022 bisa ikut seleksi PPPK 2024. Ini menjadi kabar yang menggembirakan bagi honorer tercecer.
Direktur jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nunuk Suryani mengatakan honorer tendik atau tenaga kependidikan yang tidak masuk pendataan Badan Kepegawaian Negara (BKN) tahun 2022 bisa tetap ikut seleksi PPPK 2024.
BACA JUGA: Honorer Tendik Tercecer Bisa Bernapas Lega, Ada Kabar Baik dari Dirjen Nunuk
Itu karena honorer tendik tercecer ini akan menggunakan data pokok pendidikan (dapodik). Sebab, dapodik juga bisa menjadi database.
Mengenai kuota PPPK 2024 untuk tendik, Dirjen Nunuk mengungkapkan sebanyak 82 ribu. Formasinya juga mengakomodasi honorer tendik lulusan SD, SMP, SMA, D3 hingga sarjana.
BACA JUGA: Honorer Tendik Tak Masuk Pendataan BKN 2022 Minta Diakomodasi Dalam Seleksi PPPK 2024
"Kemendikbudristek sudah menyiapkan 82 ribu formasi PPPK tahun ini untuk tendik. Pemda tinggal mengisinya apa saja yang dibutuhkan, " ucap Dirjen Nunuk menjawab JPNN.com, Senin (25/3).
Dia menambahkan pengusulan formasi PPPK tendik ini diprioritaskan bagi pemda yang hampir menyelesaikan pengangkatan guru honorernya terutama prioritas satu (P1), honorer K2, dan pendidik di sekolah negeri dengan masa pengabdian minimal 3 tahun.
BACA JUGA: Banyak Honorer Tendik Tidak Masuk Pendataan BKN 2022, Ternyata Ini Penyebabnya
Sebelumnya, Sekjen DPP Forum Honorer Non-kategori Dua Indonesia (FHNK2I) Tenaga kependidikan (Tendik) Herlambang Susanto mengatakan masih banyak rekannya yang tercecer. Mereka tidak masuk pendataan BKN tahun 2022.
Hal ini sangat meresahkan honorer tendik khususnya penjaga sekolah.
Dia mengaku terus berkoordinasi dengan pusat agar bisa mendapatkan kesempatan sama dalam pengangkatan PPPK 2024,.
"Bagaimana pun juga kami sama-sama sudah mengabdi beberapa tahun," kata Herlambang kepada JPNN.com, Minggu (24/3).
Dia menceritakan saat pendataan BKN tahun 2022, banyak honorer non-K2 tendik khususnya, tidak dapat masuk dalam pertengahan pendataan karena ada beberapa formasi jabatan yang dihilangkan.
Menurut Herlambang, kurang lebih 246 formasi) termasuk penjaga sekolah yang hilang.
Belum lagi saat pendataan berlangsung, ada isu bahwa tiga kategori honorer (satuan pengaman, tenaga kebersihan dan driver) akan di-outsurcing.
"Banyak yang menyamakan penjaga sekolah dengan tenaga kebersihan. Padahal, penjaga sekolah hampir meliputi 3 kategori tersebut, " ucapnya.
Pagi hari penjaga sekolah menjadi pramusaji juga. Menjelang siang menjadi kurir atau pengirim surat antara sekolahan dan dinas terkait.
Sore hari menjadi tenaga kebersihan (membersihkan kelas, dll) malam tetap menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan sekolah
Namun, lanjjutnya, saat itu, ada beberapa pemda yang berusaha menyelamatkan tendik penjaga sekolah agar bisa masuk dalam pendataan.
Caranya dengan mengubah SK jabatan ataupun memasukkan dalam formasi yang ada (misal tenaga administrasi).
"Teman-teman penjaga sekolah sampai saat ini, bila diberi kesempatan ikut pengangkatan, menjadi PPPK paruh waktu pun sangat senang dan gembira," terangnya.
Herlambang mengungkapkan yang dibutuhkan honorer tendik saat ini adalah kejelasan status mereka yang bisa mengarah pada kesejahteraannya juga. (esy/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad