Hore! Kabar Baik dari BI untuk Pemegang Kartu Kredit

Selasa, 19 Oktober 2021 – 19:12 WIB
Gubernur BI Perry Warjiyo memperpanjang relaksasi denda dan pembayaran minimal kartu kredit sampai dengan 30 Juni 2022. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) membagikan kabar baik untuk pemegang kartu kredit.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan Bank Sentral memperpanjang relaksasi denda dan pembayaran minimal kartu kredit sampai dengan 30 Juni 2022.

BACA JUGA: BI Sebut Industri Ini Bisa Jadi Genjot Perekonomian DKI Jakarta

"Batas minimum pembayaran kartu kredit sebesar lima persen dari total tagihan sampai dengan 30 Juni 2022," ucap Perry hasil Rapat Dewan Gubernur Oktober 2021 Cakupan Triwulanan di Jakarta, Selasa.

Menurut Perry penurunan nilai denda keterlambatan pembayaran kartu kredit sebesar satu persen dari outstanding atau maksimal Rp 100 ribu juga diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2022.

BACA JUGA: Sah! BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,5 Persen

Perry menegaskan Bank Sentral terus menjaga stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan kredit atau pembiayaan kepada masyarakat dan dunia usaha.

Hal itu dilakukan juga bersama dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

BACA JUGA: Bukan Main, Ini Estimasi BI soal Kebutuhan Kredit UMKM

"Terutama dilakukan pada usaha di sektor-sektor prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, ekspor, serta inklusi ekonomi, dan keuangan," beber dia.

Perry membeberkan pada triwulan III-2021, kinerja perekonomian diperkirakan terus membaik, didukung kinerja ekspor yang tetap tinggi serta aktivitas konsumsi dan investasi yang kembali meningkat sejalan pelonggaran pembatasan mobilitas.

"Perbaikan ekonomi berlanjut tercermin pada perkembangan indikator dini hingga Oktober 2021, seperti penjualan eceran, ekspektasi konsumen, PMI Manufaktur, transaksi pembayaran melalui SKNBI dan RTGS, serta ekspor," katanya.

Dia bahkan meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia terus membaik hingga triwulan IV.

"Keseluruhan 2021 tetap berada dalam kisaran proyeksi BI pada 3,5-4,3 persen," ujar Perry.

Selain itu, kata Perry, pertumbuhan ekonomi pada 2022 turut diproyeksikan membaik didorong oleh mobilitas yang terus meningkat.

"Sejalan dengan akselerasi vaksinasi, kinerja ekspor yang tetap kuat, pembukaan sektor-sektor prioritas yang semakin luas, dan stimulus kebijakan yang berlanjut," ucap Perry. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler