Sah! BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,5 Persen

Selasa, 21 September 2021 – 15:23 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menetapkan suku bunga acuan bertahan di angka 3,5 persen. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan sebesar 3,5 persen.

Penetapan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) ditetapkan dalam Rapat Dewan Gubernur Bulan September 2021 yang diselenggarakan pada 20-21 September 2021.

BACA JUGA: BI Buka-bukaan soal Keuntungan Transaksi LCS, Mantap!

Selain itu, Bank Sentral juga mempertahankan suku bunga deposit facility sebesar 2,75 persen dan suku bunga lending facility sebesar 4,25 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah prakiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA: Bukan Main, Ini Estimasi BI soal Kebutuhan Kredit UMKM

"BI juga mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendukung upaya perbaikan ekonomi lebih lanjut melalui berbagai langkah," beber Perry.

Dia memerinci beberapa langkah yang diambil BI yakni mengenai kebijakan nilai tukar rupiah.

BACA JUGA: Kabar Baik dari BI soal Isu Tapering The Fed, Alhamdulillah

BI menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar.

Perry juga menyebut pihaknya melanjutkan penguatan strategi operasi moneter untuk memperkuat efektivitas stance kebijakan moneter akomodatif.

"Kami juga akan memperkuat kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan pendalaman asesmen transmisi SBDK dan suku bunga kredit baru per jenis kredit berdasarkan kelompok bank," ujarnya.

Lebih lanjut, BI akan terus mendorong akselerasi perluasan merchant Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Pemasangan ditargetkan khususnya di pasar-pasar, pusat perbelanjaan, dan tempat ibadah.

"Diharapkan dapat meningkatkan integrasi ekosistem ekonomi dan keuangan digital sekaligus mendukung protokol kesehatan," bebernya.

Perry menambahkan pihaknya juga memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah terkait pelaksanaan uji coba digitalisasi bansos.

"Ada juga elektronifikasi transaksi pemerintah untuk mendorong realisasi belanja pemerintah," ungkap Perry.

Terakhir, BI akan memfasilitasi penyelenggaraan promosi perdagangan dan investasi, serta melanjutkan sosialisasi penggunaan local currency settlement (LCS) bekerja sama dengan instansi terkait.

"Pada September dan Oktober 2021 akan diselenggarakan promosi investasi dan perdagangan di Jepang, Tiongkok, dan Inggris," tegas Perry. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler