jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan kembali menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat yang hendak mudik atau pulang ke kampung halaman masing-masing dari Jakarta guna merayakan Lebaran. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu akan melepas rombongan mudik gratis bersama PDIP selama dua hari bertutur-turut.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya menyediakan layanan mudik gratis menggunakan kereta api dan bus. Untuk rombongan mudik gratis dengan kereta api akan dilepas dari Stasiun Pasar Senen besok (21/6) pukul 13.00.
BACA JUGA: PAN Ingatkan Pemerintah agar Cegah Tragedi Brexit Terulang
Sedangkan untuk mudik gratis menggunakan bus akan dilepas lusa (22/6) dari halaman parkir kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan. “Ini adalah bagian dari upaya PDIP untuk menjadikan Lebaran sebagai momentum bergotong royong,” ujar Hasto melalui siaran pers ke media, Selasa (20/6).
Hasto menambahkan, PDIP sengaja memilih moda transportasi massal untuk memberangkatkan pemudik. Hal itu memang sebagai bentuk komitmen PDIP terhadap sistem transportasi massal.
BACA JUGA: Jalur Pantura Selepas Brexit Mulai Padat
Lebih lanjut Hasto mengatakan, bukan kali ini saja PDIP menyediakan layanan mudik gratis. Bahkan, menggelar mudik gratis sudah menjadi tradisi bagi PDIP.
“Mudik Lebaran yang dipelopori PDI Perjuangan telah dimulai pada tahun 2003 lalu ketika Almarhum Pak Sutjipto menjadi sekretaris jenderal partai kami. Sampai kini tradisi itu terus berjalan,” tuturnya.
BACA JUGA: Ekonomi Batam Lagi Sulit, Dari 10 Pemudik 3 Nyatakan tak akan Kembali
Lebih lanjut Hasto menjelaskan, partainya tidak hanya menggelar mudik gratis untuk masyarakat. Sebab, kader-kader PDIP yang berada di wilayah-wilayah yang dilintasi pemudik juga membuka posko-posko.
“Kegiatan mudik Lebaran itu akan diikuti dengan pendirian Posko Gotong Royong di sejumlah daerah yang menjadi titik sentral mudik Lebaran tahun 2017 ini,” sebutnya.
Politikus asal Yogyakarta itu juga mengatakan, PDIP akan mengerahkan segala daya dan upaya untuk bergotong royong dalam menyambut tradisi mudik dan Lebaran. Menurutnya, berlebaran bukanlah sekadar perayaan hari keagamaan.
“Merayakan Lebaran merupakan bagian dari penghayatan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang menyatu dengan kebudayaan dan nilai-nilai kemanusiaan yang hidup dalam tradisi berhalalbihalal,” pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jateng Bakal Kemasukan 8 Juta Pemudik
Redaktur : Tim Redaksi