jpnn.com - JAKARTA – Konsolidasi bisnis hotel di bawah naungan BUMN akan segera terbentuk untuk tahap pertama.
Konsolidasi itu akan melibatkan PT Hotel Indonesia Natour (HIN), Grup Pertamina, dan Grup Garuda Indonesia.
BACA JUGA: Kementerian ESDM Potong Cost Recovery Jadi Rp 136 Triliun
Selanjutnya, sinergi atas nama Hotel Indonesia Group (HIG) itu menargetkan mengelola 100 hotel.
Caranya dengan membentuk jaringan sendiri agar bisa bersaing dengan jejaring internasional di dalam negeri.
BACA JUGA: Inilah 5 Mobil Honda yang Paling Laris
HIN sebagai BUMN bidang perhotelan menggandeng PT Patrajasa (anak usaha Pertamina) dan PT Aerowisata (anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk).
Dengan demikian, HIG saat ini sudah beranggota 26 hotel. Sebanyak 12 hotel di antaranya menjadi milik HIN, tujuh hotel milik Aerowisata, dan tujuh hotel milik Patrajasa.
BACA JUGA: Laba Rp 7,1 Triliun, Astra Bagikan Dividen Rp 2,2 Triliun
Selanjutnya, HIG akan merangkul perusahaan BUMN lain yang memiliki unit bisnis hotel seperti PT Pegadaian, PT Pos, dan PT Sarinah.
”Total ada sekitar 97 hotel milik perusahaan BUMN. Mayoritas statusnya cucu BUMN. Tapi, akan terus bertambah karena seperti PT Adhi Karya Tbk itu kan sedang membangun terus,” kata Direktur Utama HIN Iswandi Said.
Tahun depan ditargetkan sudah ada 100 hotel yang bergabung menjadi anggota HIG.
Iswandi menyebut, dengan adanya sinergi itu, perusahaan yang bisnis intinya di luar bidang perhotelan bisa lebih berfokus tanpa harus dipusingkan dengan unit bisnis hotelnya yang kelak bisa tumbuh sendiri bersama grup baru.
”Jadi, Garuda Indonesia bisa tetap fokus di airlines dan Pertamina bisa fokus dengan migasnya. Nanti yang lain juga begitu,” ucapnya.
Selain itu, pembentukan HIG merupakan upaya meningkatkan daya saing hotel pelat merah di tengah gencarnya penetrasi hotel jaringan internasional di Indonesia.
”Kami sepakat mengangkat kearifan lokal atau keramahtamahan khas Indonesia, tapi standar internasional. Supaya kami setara dengan hotel chain internasional di Indonesia,” tekadnya.
Standardisasi akan dilakukan mulai sumber daya manusia (SDM), layanan, hingga aspek teknis lainnya bagi semua hotel di bawah HIG.
”Segala perbedaan kultur dan standar hotel di grup BUMN sekarang menjadi tantangan,” ujarnya.
Rata-rata okupansi hotel milik HIN saat ini 67 persen. Angka itu diharapkan meningkat setelah pembentukan HIG.
Juga, sisi market share yang diukur dari okupansi dan harga kamar sebelas persen milik HIN saat ini ditargetkan mulai naik menjadi 15 persen melalui HIG pada tahun depan.
Direktur Utama Patrajasa M Haryo menyatakan, pasar pasti dari HIG adalah sekitar 118 perusahaan BUMN belum termasuk cucu usaha.
”Jumlah karyawannya mungkin ratusan ribu. Nah, itu kalau ada kegiatan bisa memanfaatkan hotel jaringan HIG,” ujarnya. (gen/c21/sof/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5 Persen
Redaktur : Tim Redaksi