Hotspot Naik, KLHK Gencarkan Water Booming di Kalimantan

Selasa, 10 September 2019 – 20:24 WIB
Pemadaman kebakaran hutan di Gunung Merapi. Foto : Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Raffles B. Panjaitan menerangkan bahwa selama awal September ini terjadi peningkatan titik panas atau hotspot di kawasan Kalimantan.

Atas hal itu, pihaknya terus menggencarkan upaya pemadaman dan patroli di lapangan. Pasalnya, kata Raffles, asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sangat merugikan masyarakat.

BACA JUGA: Mau Bibit Pohon Gratis dari KLHK? Cukup Tunjuk KTP

“Sedini mungkin, karhutla segera ditangani sehingga dampaknya tidak membesar. Manggala Agni dan para pihak terus melakukan pemadaman di beberapa wilayah,” ujar Raffles di kantornya, Selasa (10/9).

Menurut Raffles, di lapangan antara Manggala Agni dan Polri hingga TNI terus berkoordinasi untuk bisa melakukan pemadaman karhutla.

BACA JUGA: KLHK Dukung Pengelolaan Sampah dan RHL di Kawasan Candi Borobudur

“Pemadaman baik darat dan udara dikerahkan. Sejauh ini sudah ada 26.790.400 liter air dijatuhkan untuk pemadaman dari udara atau water booming di Kalimantan Tengah,” sambung Raffles.

Hal serupa juga dilakukan di Kalimantan Barat. Total ada sebanyak 16.861 kali upaya pemadaman dengan menggunakan air sebanyak 45.999.140 liter.

BACA JUGA: Menlu Larang Para Dubes Libur Selama Ada Kebakaran Hutan

“Diharapkan upaya-upaya yang dilakukan ini dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dari karhutla,” sambung Raffles.

Sementara itu, pemadaman darat yang dilakukan oleh Manggala Agni dan para pihak dilakukan di wilayah Kota Palangkaraya, Kabupaten Kapuas, serta beberapa wilayah di Kalimantan Barat seperti di Singkawang, Sintang, dan Ketapang.

Pemadaman juga masih terus dilakukan di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan beberapa wilayah di Sulawesi.

Menurut Raffles, kesiapsiagaan dan kewaspadaan masih harus terus ditingkatkan. Prediksi BMKG masih menunjukan potensi sangat mudah terbakar di beberapa wilayah seperti di Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

“Hampir seluruh wilayah masih menunjukkan kondisi sangat mudah terbakar,” tandas Raffles. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler