jpnn.com, BRASIL - Kementerian Luar Negeri Brazil memerintahkan duta besarnya di Eropa dan di negara lain G7 untuk tidak berlibur selama dua pekan.
Hal ini dilakukan agar mengoordinasikan respons diplomatik terhadap keprihatinan global atas kebakaran dahsyat di hutan hujan Amazon, menurut dua sumber yang akrab dengan isu tersebut.
BACA JUGA: Hutan di Gunung Guntur Terbakar, Polisi Selidiki Penyebabnya
BACA JUGA : Pemimpin Geng Di Brasil Berusaha Melarikan Diri Berpura-pura Jadi Putrinya
Langkah itu dilakukan setelah Brazil pekan lalu melayangkan surat edaran ke para diplomat yang membicarakan soal rekor lingkungan negara tersebut dalam upaya membantu respons kritikan masyarakat.
BACA JUGA: Hutan Lereng Merapi Terbakar, Tak Jelas Penyebabnya
Keputusan untuk menunda liburan duta besar di negara tertentu diambil oleh Menteri Luar Negeri Ernesto Ara jo seusai rapat darurat dengan Presiden Jair Bolsonaro pada Minggu malam, kata dua sumber tersebut.
Prancis dan Irlandia mengancam akan menghentikan kesepakatan dagang Uni Eropa-Mercosur, yang dibahas selama 20 tahun, karena kebakaran Amazon. Kantor kepresidenan Prancis bahkan menuduh Bolsonaro berbohong saat meremehkan keprihatinan atas perubahan iklim pada KTT G20 pada Juni.
BACA JUGA: Data Terbaru KLHK soal Area Terdampak Karhutla 2019, NTT Paling Luas
BACA JUGA : Permohonan Jadi WNI Disetujui DPR, Pemain Brasil Ini Tak Kuasa Membendung Air Mata
Sejumlah duta besar yang sudah berlibur telah kembali bekerja, demikian sumber tersebut.
Kedutaan juga diberitahu agar mengunggah ke laman media sosial mereka dengan informasi seperti bahwa kebakaran hutan di Amazon terjadi setiap tahun dan bahwa kebakaran saat ini tidak di luar kendali.(reuters/ant/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Status Tanggap Darurat Kebakaran Hutan di Gunung Arjuno Dicabut
Redaktur & Reporter : Natalia