HPN 2021, Pers Terus Dorong Publik Ubah Perilaku Hadapi Pandemi  

Selasa, 09 Februari 2021 – 20:30 WIB
Ketua Panitia Hari Pers Nasional 2021 Auri Jaya, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Widodo Muktiyo, Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman, dan Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bangun dalam diskusi dalam rangka HPN 2021 bertajuk Pers: Bangkit dari Pandemi yang ditayangkan TVRI, Selasa (9/2). Foto: Tangkapan layar TVRI.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2021 Auri Jaya menyatakan bahwa media harus terus mendorong publik mengadopsi kebiasaan baru masa pandemi.

Menurutnya, pers merupakan akselerator dalam mendorong publik mengubah perilaku saat pandemi tak kunjung berlalu.

BACA JUGA: Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan: Selamat Hari Pers Nasional, Tetaplah Jadi Perekat Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

"Poinnya bahwa pers ini sekarang dalam kondisi harus menyampaikan beberapa kehidupan baru, normal baru dalam kehidupan terkait dengan pandemi," ujar Auri dalam diskusi bertitel Dialog Indonesia Bicara yang ditayangkan TVRI, Selasa (9/2).

Diskusi dalam rangka HPN 2021 itu juga menampilkan pembicara lain, yakni Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Widodo Muktiyo, Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman, dan Wakil Ketua  Dewan Pers Hendry Ch Bangun. Adapun tema diskusi tersebut ialah Pers: Bangkit dari Pandemi.

BACA JUGA: Peringati HPN 2021, Auri Jaya Tagih Utang Presiden Jokowi

Auri menambahkan, semua pihak menghadapi masa pandemi saat ini dengan perubahan-perubahan perilaku. Oleh karena itu, pers bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kemenkominfo menyosialisasikan perubahan perilaku di masyarakat.

Misalnya, pers menggencarkan protokol 3M (memakai masker; menjaga jarak; mencuci tangan pakai sabun di air mengalir) sejak awal pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Presiden Ajak Insan Pers Bangun Optimisme dalam Penanganan Pandemi

Ketika protokol 3M dianggap belum cukup dalam melawan pandemi, pers juga ikut menggencarkan kampanye 5M. Protokol baru itu tidak hanya mensyaratkan pemakaian masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, tetapi juga membatasi mobilitas serta menjauhi kerumunan.

"Kami bersama BNPB dan Kemenkominfo melakukan kampanye perubahan perilaku," tutur wartawan senior itu.(boy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler