HPSN 2021: KLHK Sebut Pengelolaan Sampah Bisa Dorong Perekonomian

Kamis, 18 Februari 2021 – 15:22 WIB
Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengupayakan agar pengelolaan sampah bisa menjadi sumber perekonomian nasional.

Hal ini bisa dilakukan apabila diterapkan sistem ekonomi sirkular.

BACA JUGA: KLHK: Indonesia Berhasil Mengurangi GRK melalui Mekanisme REDD+

Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, pengelolaan sampah yang maksimal bisa menghasilkan manfaat yang banyak.

"Pengelolaan sampah merupakan salah satu sektor usaha yang tahan banting selama pandemi Covid-19 ini," ujar Rosa saat jadi pembicara dalam konferensi pers virtual peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2021, Kamis (18/2).

BACA JUGA: KLHK Bersama Polda Jambi Bekuk Dua Penjual Organ Tubuh Satwa Dilindungi

Rosa menerangkan, perlu adanya upaya nyata untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Hal itu juga dilakukan untuk mewujudkan salah satu prinsip pengelolaan sampah dari sampah menjadi sumber daya, melalui pelaksanaan ekonomi sirkular dan sampah sebagai sumber energi.

BACA JUGA: Ketahuilah, Ini Tiga Tujuan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2021

Dengan tujuan tersebut maka pemerintah mengambil tema 'Sampah Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi' sebagai tema Hari Peduli Sampah 2021, dan menjadikan peringatannya sebagai upaya menggeser ke penanganan sampah yang bisa memberikan kontribusi nyata dalam pertumbuhan ekonomi.

Salah satu contohnya, sektor usaha pengumpulan, pengangkutan sampah, industri alat dan mesin pengolah sampah, industri daur ulang, industri kompos, dan biogas serta industri sampah menjadi energi alternatif.

"Upaya ini bisa jadi babak baru pengelolaan sampah di Indonesia. Jadi sudah meninggalkan paradigma sampah itu hanya kumpul, angkut, dan buang," kata Rosa.

Sementara itu, Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Novrizal Tahar mengatakan bahwa sampah mampu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi.

Pasalnya, sebanyak 60 persen produksi sampahnya adalah organik dan dengan pemanfaatan teknologi pengolahan sampah Black Soldier Fly (BSF) bisa diolah untuk produk turunan magot (larva) untuk pakan hewan, pupuk cair dan pupuk padat.

"Apabila dimasifkan di seluruh kabupaten atau kota dengan 60 persen sampah organik sehingga kebutuhan protein bisa diisi dari magot itu, bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri serta lebih kompetitif," ujar Novrizal. (cuy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler