jpnn.com - HSBC membantah tuduhan media Tiongkok yang menyebutkan mereka "menjebak" Huawei Technologies, hingga terjadi penangkapan terhadap salah seorang pimpinan mereka.
Dalam pernyataan yang dimuat di akun resmi WeChat di Tiongkok, HSBC mengatakan tidak berpartisipasi dalam keputusan Departemen Kehakiman Amerika Serikat menyelidiki Huawei.
BACA JUGA: Tanpa Didukung Google, Huawei Kuasai Pasar Smartphone 5G
"Konteks perkembangan insiden Huawei secara jelas menunjukkan bahwa penyelidikan AS terhadap Huawei tidak dipicu oleh HSBC," kata bank tersebut, dikutip dari Reuters.
"HSBC tidak punya maksud jahat terhadap Huawei, maupun 'menjebak' Huawei," kata HSBC.
BACA JUGA: Begini Tampang SUV Terbaru Wuling Hong Guang X
HSBC juga mengatakan kapasitas mereka adalah memberikan informasi faktual kepada Departemen Kehakiman AS, tidak membuat-buat atau menyembunyikan fakta.
"Atau mendistorsi fakta atau membahayakan pelanggan demi kepentingan kami," kata HSBC.
BACA JUGA: Donald Trump Bangga Berhasil Menjegal Huawei Masuk Inggris
Media China, People's Daily menuliskan HSBC mengetahui bisnis Huawei di Iran dan "mengatur jebakan" untuk Huawei sejak 2012.
Media lainnya, termasuk China Global Television Network, juga menuduh hal yang sama pada HSBC.
Media menulis HSBC menjadi kaki tangan AS dan berbohong soal Huawei, sampai berujung pada CFO Huawei, Meng Wanzhou ditangkap.
Meng ditangkap di Bandara Internasional Vancoucer, Kanada, pada Desember 2018 atas perintah AS.
Dia dituduh melakukan penipuan bank dengan memberikan informasi palsu, tentang hubungan Huawei dengan perusahaan di Iran.
HSBC kemudian terancam denda dan penalti karena melanggar sanksi AS terhadap Iran.
Meng saat ini menghadapi ekstradisi ke AS, dia ditahan di Vancouver sejak ditangkap. Meng menyatakan dia tidak bersalah. (ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha