HSP 2024, Menpora Dito Sebut Kemenpora Siap Sebagai Orkestrator Implementasi Perpres No 43 Tahun 2022

Selasa, 29 Oktober 2024 – 00:29 WIB
Menpora Dito Ariotedjo. Foto: Kemenpora/aiky

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengatakan Kemenpora akan proaktif melakukan konsolidasi kebijakan dengan merangkul semua sektor.

Memastikan bahwa setiap program pembangunan kepemudaan di Indonesia selaras dengan misi Asta Cita Pak Prabowo dan Mas Gibran, selaku Presiden dan Wakil Presiden RI.

BACA JUGA: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Ini Pesan Penting Menaker Yassierli untuk Generasi Bangsa

Hal tersebut diungkapkan Menpora Dito dalam perayaan puncak Hari Sumpah Pemuda ke-96 di Plaza Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Senin (28/10/2024).

"Khususnya, pada misi memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas," ungkap Menpora Dito.

BACA JUGA: Hari Sumpah Pemuda, Pj Bupati Mimika Luncurkan Program Gasing untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan

"Tentu misi ini tidaklah mudah, tapi saya selalu ingat pesan Pak Prabowo kepada generasi muda, katanya, “Anda harus punya impian, anda harus punya cita-cita, dari impian ini, kemudian anda harus gali kehendak, kehendak dari hati”. Asta cita adalah Indonesia Dream, maka pegang ucapan Jhon Lennon “A dream you dream alone is only a dream. A dream you dream together is reality," tambahnya.

Lebih lanjut Menpora Dito percaya setiap orang, setiap kementerian, setiap lembaga, setiap organisasi, setiap komunitas, setiap perusahaan, memiliki potensinya masing-masing.

BACA JUGA: Hari Sumpah Pemuda, Menpora Dito Ajak Anak-Anak Muda Bergerak Bersama Demi Indonesia Raya

Oleh karenanya, dirinya berharap melalui momen HSP ke-96 ini akan hadir koordinasi dan sinergitas serta bergotong-royong hingga tolong-menolong sebagai sesama anak bangsa untuk membangun Indonesia Raya.

Menpora Dito juga mengatakan di momen HSP tahun 2024 ini, dirinya menegaskan bahwa Kemenpora akan berperan sebagai orkestrator dalam implementasi Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan.

"Kemenpora akan memposisikan diri sebagai Hub kolaborasi pentahelix dalam upaya mengarus-utamaan pembangunan pemuda (Youth mainstreaming) menuju Indonesia Emas 2045," tuturnya.

"Kemenpora adalah rumah pemuda, maka sering-seringlah #nongkrongdikemenpora, usulkan program-program terbaik kalian, karena kami berkomitmen untuk melibatkan pemuda-pemudi secara lebih bermakna dalam proses perencanaan hingga pelaksanaan program. Jadi, kalau teman-teman bertemu birokrat kemenpora yang tidak ramah anak muda, DM IG kemenpora, laporin siapa orangnya. Biar saya tegur langsung, biar segera berbenah diri," pungkasnya.

Sementara itu koordinasi strategis lintas sektor penyelenggaraan pelayanan kepemudaan tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia nomor 43 tahun 2022. Puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-96 tahun 2024 menjadi momentum untuk bertransformasi secara cepat dari skor Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) yang relatif dititik tengah, sehingga harus maju secara cepat dan bersama.

Hal tersebut diungkapkan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI Raden Isnanta, jelang puncak acara HSP ke-96 tahun 2024 yang mengusung tema besar yakni Maju Bersama Indonesia Raya.

"Agar benar-benar Perpres koordinasi lintas sektor yang sudah dikeluarkan oleh Presiden menjadi dipacu lewat momentum HSP kali ini, dipacu untuk sinergi dan kolaborasi, lantaran mengurus pemuda tidak bisa sendiri, harus banyak Kementerian/Lembaga yang terlibat di dalamnya, karena pemuda itu maju disegala bidang, ada yang maju lewat bidang ekonominya, bidang sosial, bidang pendidikan, keolahragaan dan lainnya," ucap Raden Isnanta.

"Di 28 Kementerian/Lembaga yang ada di Perpres harus bersinergi, maka kata kunci dari tema HSP kali ini adalah Bersama, jadi untuk maju bersama," tambah Raden Isnanta.

Lebih lanjut melalui HSP kali ini Isnanta berharap jika sinergi dan kolaborasi bukan hanya sekadar wacana. "Jadi yang selama ini orang bahasakan koordinasi - sinergi itu diucapkan namun sulit dilaksanakan, kadang ada benarnya. Maka kami harus tekan ulang berkali-kali, Perpres sudah ada, namun jika dipertajam dalam momentum hari paling besar dalam kepemudaan yang bernama HSP, semoga ini menjadi perhatian semua stakeholder, karena semua komponen terlibat," ucapnya.

"Pemerintah daerah kita undang, provinsi di undang, K/L yang ada di Perpres diundang, komunitas pemuda, organisasi kepemudaan hadir. Jadi kurang apalagi, kalau sudah kumpul dalam satu tempat itu kemudian mendapatkan pesan moral yang bagus di puncak acara HSP dari pimpinan negara ini dan jelas kebijakannya macam apa, maka kami yakin koordinasi dan sinergitas kedepannya akan terwujud," tambahnya.

Pria asal Kulon Progo itu juga mengatakan jika kepedulian untuk membangun sinergitas lahir pada tahun lalu, sehingga menurutnya kini saatnya untuk melakukan aksi bukan lagi menata apa programnya, bagaimana model koordinasinya, seperti apa konsepnya, dimana itu semua sudah tersosialisasikan pada tahun lalu. "Sekarang saatnya bekerja, berbuat melakukan sinergi dan berkoordinasi untuk pemuda lewat kerja bersama untuk Indonesia Raya," ucapnya.

Selain itu, Raden Isnanta juga menyebut jika HSP kali ini jangan hanya seremonial belaka, sehingga harus ada langkah kongkrit selanjutnya pasca peringatan HSP ini.

"Kebiasan seremonial itu memang harus kami kawal dan memastikan itu tidak terjadi lagi, karena konten-konten acara harus edukatif, menggiring meskipun itu juga menghibur. Tematik itu hartus dikawal sampai menjadi kebijakan yang dikeluarkan," ungkapnya.

"Kita lihat saja kedepannya kebijakan apa yang akan dikeluarkan, seperti halnya Hari Olahraga Nasional, muncul istilah Sports Industry, Sports Tourism, Sports Science, sehingga itu menjadi sebuah policy yang menjadi inspirasi perguruan tinggi dan pembinaan dengan memanfaatkan tiga pilar itu," tambahnya.

"Kemudian Haornas berikutnya muncul Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), karena disitu ada arah kebijakan Presiden yang menggema adalah rombak total ekosistem pembinaan olahraga. Sehingga kita tunggu apa yang menjadi policy dari HSP kali ini, tapi dari sisi tema saya pikir sudah terbaca, bahwa arahnya adalah membangun kebersamaan untuk berbuat," pungkas Isnanta.(dkk/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler