Huawei Menjamin Layanan Cloud Miliknya Aman dari Serangan Siber Hingga 95 Persen

Rabu, 17 Mei 2023 – 21:45 WIB
Ilustrasi Cloud Service. Foto: dok GTN

jpnn.com, JAKARTA - Huawei menjamin layanan komputasi awan miliknya aman dari ancaman serangan siber hingga 95 persen.

Hal itu disampaikan langsung oleh President of Marketing Dept, Huawei Cloud, William Dong pada konferensi “Huawei Asia Pacific Partners Conference 2023” secara daring, Rabu (17/5).

BACA JUGA: Huawei Watch Buds Bisa Meredam Kebisingan dan Hasilkan Suara Jernih

Di tengah makin pesatnya perkembangan teknologi di dunia, kini bentuk kejahatan juga kian pintar, merambah pada kejahatan digital.

Pada era digitalisasi, termasuk sistem penyimpanan data yang kini sudah beralih ke sistem cloud, juga membuat keamanan data makin rentan untuk dicuri.

BACA JUGA: Huawei Watch Buds, Gabungan Smartwatch dan Earbuds, Cek Harganya di Sini

Oleh karena itu, Huawei Cloud menjamin penggunanya terhadap serangan siber hingga 95 persen.

“Huawei Cloud memiliki manajemen risiko yang dinamis dan operasi pemeliharaan pintar untuk mengatasi dan menghindari ancaman siber lebih dari 70 persen hanya dalam satu menit, dan 95 persen dalam lima menit,” jelas Dong.

BACA JUGA: Huawei dan ZTE Terancam, China Marah Besar, Jerman Sebaiknya Hati-Hati

Artinya, sistem deteksi serangan Huawei Cloud bekerja secara otomatis dan dapat mendeteksi hingga 95 persen ancaman tiap lima menit.

“Serangan siber terjadi jutaan kali tiap harinya, jika pebisnis tidak mampu mengatasi ini dengan otomatis, tidak juga bisa menggunakan teknologi AI, teknologi pemeliharaan pintar yang masif, bagai mana mengatasinya,” imbuh dia.

Dong menambahkan selama satu tahun belakangan, telah terjadi hingga 100 miliar kali kejahatan siber di dunia, dan jutaan kali serangan tiap harinya.

Sementara itu di Indonesia berdasarkan data yang Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI, terdapat satu miliar serangan siber di sepanjang 2022.

“Berdasarkan teknologi ini, kami dapat menyediakan layanan Cloud dengan reliabilitas yang sangat tinggi (ultra high), yang dapat dipastikan,” ungkap Dong.

Lebih lanjut, Dong menyebut Huawei Cloud juga menyediakan latensi yang rendah hingga 50 ms di seluruh dunia, dan latensi di bawah 29ms di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Dong mengeklaim angka itu lebih baik dari penyedia layanan serupa yang tersedia.

Infrastruktur Cloud berskala global tersebut memiliki total 29 wilayah kerja yang tersebar di seluruh dunia dan zona 78 AZ yang tersebar di 170 negara dan wilayah.

Setelah kehadirannya di Indonesia tahun lalu, pada 2023 makin banyak pelanggan yang memanfaatkan Huawei Cloud seperti di Turki, Arab Saudi, Filipina, dan Mesir.

Dengan empat puluh juta pengembang (developer) dan lebih dari delapan juta pelanggan, Huawei Cloud menyediakan lebih dari 240 jenis layanan yang tergabung dalam empat lini produk, mulai dari pengembangan produk, manajemen data pemerintahan, hingga pengembangan teknologi AI dan konten digital. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Huawei Mate 50 Series Dirilis Awal Bulan Depan, Ini Bocoran Spesifikasinya


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler