Kemacetan ini terjadi hampir di setiap sudut kota tak terkecuali di Jalan KH Abdullah bin Nuh, Sholis dan Jalan Laladon arah menuju terminal, Jalan Sholeh Iskandar dan Jalan Raya Kedunghalang.
Pantauan Radar Bogor (Grup JPNN), selain membuat genangan air di beberapa ruas jalan, hujan lebat juga menyebabkan kendaraan yang melintasi jalan tersebut terhambat dan menyebabkan kemacetan.
Lalu lintas dari Jalan KH Abdullah bin Nuh depan auto 2000 macet total dikarenakan genangan air yang cukup tinggi menghalangi perjalanan para pengguna jalan.
Intensitas hujan yang tinggi sejak pukul 15:00 dan terus bertahan hingga menjelang sore hari membuat drainase yang buruk tak mampu menampung luapan air.
Kondisi ini juga menyebabkan lalu lintas di ruas jalan akses menuju underpass itu terhamabat. Pengendara yang melintas jalan tersebut terpaksa memperlambat laju kendaraannya. Selain kemacetan, hujan deras pun menyebabkan beberapa kendaraan roda dua dan roda empat mogok dan berhenti di tepi jalan karena tak berani melanjutkan perjalanannya.
“Mobil saya mogok karena kemasukan air, tadi kejebak banjir saya kasihan dengan para penumpang saya menjadi terganggu perjalananya,” tutur Ahmad (41) salah satu sopir angkutan umum 32.
Ruas Jalan Raya Laladon menuju terminal kerap tergenang air ketika diguyur hujan deras. “Drainasenya tidak jalan, sehingga membuat jalanan terendam banjir,” ujarnya.
Di tempat berbeda, diutarakan hal yang sama salah satu warga yang melintasi Jalan KH Abdullah bin Nuh, Wawan (29). Hujan kali ini membuat semua arus lalulintas lumpuh.
“Baru turun hujan sekitar tiga jam kemacetan Bogor sudah luar biasa,” ujarnya. Pria yang hendak pulang bekerja itu hanya bisa pasrah , pasalnya ratusan kendaran terjebak dalam kemacetan.
“Saya kecewa dengan drainase di sepanjang jalan ini, selain membuat kemacetan sepatu saya kerap terendam banjir hampir setiap hujan di sini selalu terulang kembali,” ujarnya. (cr3)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dewan Pengupahan Putuskan UMP DKI Rp2,21 Juta
Redaktur : Tim Redaksi