Hujan Deras, Mega Nyeker

Sempat Muncul Ketegangan Antar Simpatisan PDIP

Senin, 30 Maret 2009 – 08:04 WIB
NYEKER- Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati tidak memakai sepatunya karena basah saat orasi di panggung kampanye di lapangan Kayubihi, kabupaten Bangli, Bali Minggu (29/3). Foto: MIftahuddin/Radar Bali
BANGLI - Kampanye terbuka PDIP di lapangan Kayubihi, Bangli, berlangsung semarak meski diguyur hujanRibuan simpatisan moncong putih memadati lapangan yang terletak di sebelah utara kota Bangli itu

BACA JUGA: Panwaslu juga Harus Awasi KPU

Akibat derasnya hujan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang datang sebagai juru kampanye nasional harus nyeker (tak beralas kaki, red) saat menyampaikan orasinya


Sejak pagi, simpatisan PDIP telah berdatangan dari berbagai daerah di Bali

BACA JUGA: Yenny Minta Warga PKB dan NU Patuhi Gus Dur

Beberapa kali hujan deras menguyur lokasi kampanye tidak menyurutkan semangat kader PDIP untuk mengikuti kampanye terbuka tersebut
Sayangnya, suasana kampanye sempat ternoda setelah beberapa simpatisan PDIP terlibat ketegangan antar sesama kader

BACA JUGA: JK Janjikan Penghasilan US $ 5 ribu

Mereka sempat saling ledek hingga saling kejarBeruntung, berkat kesigapan Satgas, kejadian tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan

Mega sendiri tiba pukul 13.30 WitaKarena kondisinya hujan, dan jalanan becek, selama di panggung, Mega melepas sepatu hitamnyaBahkan, saat memberikan orasi, Mega tanpa mengenakan alas kakiKedatangan putri Bung Karno itu disambut Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Ketua DPD PDIP Bali, AA Oka Ratmadi alias Cok Rat, AA Puspayoga, Bupati Bangli, Nengah Arnawa serta sejumlah pentolan Parpol bernomor 28Artis lokal Bali seperti Ray Peni ikut membakar semangat simpatisan

Mega dalam orasinya memuji sikap gentleman Mangku Pastika yang terang-terangan mengaku terpilih sebagai gubernur berkat PDIP"Biasanya kader PDIP yang duduk di eksekutif malu-malu kucing mengatakan terpilih oleh kader PDIPTapi, Pak Mangku tegas mengakui terpilih dari PDIP," kata Mega yang disambut koor kader moncong putih

Istri Taufik Kiemas itu kembali menegaskan, iklan sembako di televisi yang disentil rival politiknyaMenurutnya, iklan PDIP itu bukanlah iklan bohonganSemuanya bisa terwujud dengan peningkatan pemerataan kesejahteraan masyarakatMega juga memuji kader PDIP Bali yang tidak mudah berpaling ke lain hati
Terbukti, dalam pemilu 2004 dan Pilpres 2004 PDIP menang telak di Bali
Sementara Mangku Pastika menyebutkan, dirinya yang dipercaya sebagai gubernur terus berupaya memperjuangkan wong cilikSelama enam bulan kepemimpinannya di Bali, Pastika mengaku telah menjalankan janji politiknya seperti pemberian kredit tanpa agunan hingga perhatian kepada warga miskin

Di bagian lain Waklil Ketua DPD PDIP Bali Nengah Arnawa yang juga bupati Bangli menyebutkan, total simpatisan PDIP yang hadir dalam kampanye kemarin mencapai 35 ribuNamun, tidak semua simpatisan yang masuk lapanganSebagian memilih konvoi dan berada di luar lapangan

Akibat membludaknya peserta kampanye, kemacetan pun tak bisa dihindariKurang lebih dua kilometer jalan menuju lokasi pun dibuat macet oleh iring-iringan kendaraan peserta kampanye yang dihadiri langsung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Saking banyaknya massa pendukung PDIP menuju ke tempat kampanye akbar PDIP dan dan panjangnya iringan kendaraan, banyak peserta yang tidak sampai ke lokasiApalagi suasana sore kemarin di Bangli, hujanBanyak peserta yang tidak bisa melanjutkan ke arena kampanye, memilih balikDaripada mereka tambah tercebak macet.

Sementara wacana mendatangkan surat suara braille bagi penyandang tuna netra untuk menyalurkan hak pilihnya dalam pemilu legislatif, 9 April mendatang dipastikan batalSebagai gantinya, KPUD Denpasar mendapat gelontoran alat bantu brailleTapi alat bantu ini hanya dikhususkan bagi penyandang tuna netra untuk memilih calon anggota DPD sajaSedangkan untuk memilih anggota DPRD Kota, DPRD Provinsi, dan DPR RI, para penyandang tuna netra bakal didampingi oleh petugas khusus.

Ketegasan pembatalan surat suara nraille ini disampaikan Ketua KPUD Denpasar I Made Gede Ray Misno, belum lama iniCuma, alat bantu tuna netra untuk surat suara DPD telah diterima sejak Selasa (24/3) lalu"Kami di Denpasar mendapat alat bantu Braille sebanyak 1.322 buahIni sesuai dengan jumlah TPS yang ada," kata Ray MisnoDengan demikian, tiap TPS di Denpasar mendapatkan jatah satu buah alat bantu braille.

Padahal sebelumnya, KPUD berupaya mendapatkan surat suara braille khusus calon DPD sebanyak lima lemar per TPSTapi oleh KPU pusat, permintaan tersebut tidak dikabulkanMelainkan diganti dengan alat bantuModelnya semacam plat braille, lengkap ada lubang kecil di kolom contrengSehingga para penyandang tuna netra tinggal memasukan surat suara DPD ke dalam alat bantu tersebut, kemudian mencontreng di bagian lubang yang disediakan.

"Selain DPD, penyaluran suara bagi penyandang tuna netra kami kembalikan sesuai aturan awalYaitu mereka berhak untuk didampingi," tandas lelaki plontos ini

Lantas, berapa jumlah pemilih tuna netra yang ada di Denpasar" Sayangnya, Ray Misno sendiri mengaku tidak memiliki dataPasalnya, ketika proses pendataan pemilih dilakukan, tidak ada pembedaan antara pemilih tuna netra dengan pemilih normalSemua digabung hingga keluarlah Daftar Pelilih Tetap (DPT)
"Kami tidak membedakan pemilih tuna netra dan pemilih normalBahkan, para klian banjar juga tidak memberitahukan adanya pemilih tuna netra," tandasnya
Sedangkan kans 859 penghuni Lapas Kelas II A Kerobokan menggunakan hak pilihnya, masih terbuka lebarMeski pada awal pendataan hanya tercatat 58 narapidana dan tahanan yang masuk daftar pemilih tetap (DPT), namun setelah diperbaiki KPUD Badung, hampir seluruh penghuni Lapas terbesar di Bali ini akhirnya dapat menyalurkan hak politiknya.

"Memang pada pendataan awal hanya tercatat 58 orangTapi, itu langsung diperbaiki KPUD Badung," ujar Kalapas Kelas II A Kerobokan Yon Suharyono, Minggu (29/3)

Menurut Yon, kendala awal pendataan karena para napi dan tahanan yang menghuni Lapas Kelas II A Kerobokan tidak hanya berasal dari BadungTapi, tersebar dari seluruh Bali, bahkan IndonesiaApalagi, banyak di antaranya yang tidak beridentitas lengkapLantas solusinya" "Persisnya saya tidak tahu karena kewenangan dan seperti apa mekanisme pendataan sehingga mereka dapat menggunakan hak pilihnya, ada di tangan KPU," katanya diplomatis.

Untuk diketahui, data pemilih sementara (DPS) bulan Juni 2008 lalu menyebutkan hanya 58 napi dan tahanan yang mendapatkan hak untuk mencontrengKendala saat itu, tidak semua penghuni Lapas memiliki identitas lengkapTidak ingin menghambat hak politik warga, KPUD Badung mempersilahkan napi dan tahanan tetap menyalurkan haknyaAsalkan mengantongi Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan formulir C-6 dari KPUD daerah asal merekaFormulir C-6 merupakan formulir untuk mengurus kepindahan memilih di tempat lain.

Sementara itu, untuk memperlancar jalannya pemilu akbar 9 April mendatang, Kalapas Yon Suharyono menyatakan telah menyediakan dua tempat pemungutan suara (TPS) di Lapas Kelas II A Kerobokan"Masing-masing TPS itu nanti bisa menampung 400 pemilihSemoga saja semua berjalan lancar," pungkasnya(sur/ima/cas/mus)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Duet JK-Sutiyoso Layak Jual


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler