Hujan Dua Jam, Puluhan Mobil Terendam

Rabu, 11 April 2012 – 00:43 WIB

BATAM - Hanya dua jam hujan turun di Batam, tapi banjir merendam sejumlah wilayah. Air menggenangi jalanan di kawasan Nagoya, Batuampar, Seipanas, Batam Kota dan beberapa kawasan lainnya. Bahkan puluhan mobil pegawai Pemko Batam di Kantor Dinas Bersama Pemko Batam ikut terendam.

Tak hanya banjir, hujan dan angin kencang menumbangkan pohon-pohon di pinggir jalan. Dua mobil yakni Toyota Rush dengan BP 1189 ZE dan mobil operasional Ikbal M Yos BP 7507 DX tertimpa pohon saat sedang parkir. Bagian atas mobil Toyota itu hancur.

Pantauan Batam Pos kemarin Selasa (10/4), banjir setinggi 80 centimeter merendam Kantor Dinas Bersama Pemko Batam. Puluhan mobil yang diparkir di bawah gedung tersebut ikut terendam, bahkan beberapa di antaranya mogok.

Puluhan mobil pegawai itu terendam air kecoklatan. Air itu berasal dari jalan raya yang berada tepat di seberang gedung. Karena tempat parkir gedung bersama itu rendah, air mengalir ke sana. Parahnya, drainase di Kantor Dinas Bersama itu penuh hingga air meluap ke lokasi parkir.

Para pegawai yang hendak pulang kantor, kaget ketika menyadari mobil mereka sudah terendam air. Sebagian mobil telah dibawa oleh pemiliknya dengan cara didorong bersama-sama ke pinggir jalan raya.

Sedikitnya ada tiga mobil sedan yang mogok. Mobil-mobil itu dibuka penutup mesinnya, dan diperbaiki pemiliknya.  Air juga terlihat masih keluar dari bagian bawah mobil. Kursi-kursi di dalam mobil terlihat masih kotor terkena lumpur banjir yang sudah menyusut.

Bambang, pemilik mobil sedan hijau BP 1936 ZO terlihat panik melihat keadaan mobilnya. Ia tak menyangka mobilnya akan terkena banjir setinggi itu.

"Tadi parkir di bawah. Kebetulan saya pegawai baru di sini dan tak tahu kalau di sini banjir. Mobil saya tak bisa hidup, tadi saja didorong beramai-ramai ke atas," tuturnya dengan wajah resah.

Hal yang sama juga dikatakan Dewi, pemilik mobil sedan hitam BP 1149 JX. Dengan baju basah dan wajah cemas ia terlihat mondar-mandir di sekitar mobilnya. "Bagaimana ini, mobil saya tak bisa hidup, kalau dihidupin takutnya korslet. Semua isi di dalam basah, terendam, kursi-kursi juga basah," terang wanita berseragam coklat ini mengeluh pada seorang pria.

Selain itu ia mengeluhkan dengan tak adanya pemberitahuan dari orang kantor gedung bersama agar memindahkan mobil-mobil yang terparkir dibawah saat hujan. "Harusnya ada pemberitahuan dulu. Saya yang baru pulang dari rapat di Pemko langsung kaget melihat mobil sudah terendam banjir. Kalau sudah begini, kita hanya bisa pasrah," ungkapnya.

Dewi juga membenarkan kalau parkiran gedung bersama selalu banjir setiap kali hujan. "Memang sering banjir, tapi tak samapai separah ini. Kalaupun banjir itu bukan pada saat jam kerja," jelasnya.

Selain itu, puluhan pegawai yang hendak pulang terlihat menunggu turunnya luapan air yang masih nampak tergenang tinggi. Ada juga yang memilih pulang dengan tak membawa kedaraannya. Mereka membuka sepatu dan meyingsingkan celana atau rok saat melintasi banjir dan keluar dari parkiran gedung bersama.

Dedi salah seorang pemilik sepeda motor mengaku sengaja meninggalkan motornya di kantor dari pada harus menunggu banjir surut."Kebetulan ada perlu, saya pulang naik angkot saja. Kalau tetap memaksa pakai motor, bisa-bisa rusak kemasukan air. Palingan ntar sore, saya balik lagi untuk jemput motor," tutur pria berbadan sedang ini kepada Batam Pos.

Kabag Humas Pemko Batam Ardiwinata mengatakan, penyebab banjir di Kantor Dinas Bersama karena banyaknya drainase yang tersebut dan diperparah dengan volume hujan yang sangat tinggi.

"Kalau drainase di Batam yang saat ini tersedia dalam kondisi normal sudah sangat memadai dan cukup menampung aliran air dari hujan. Yang bikin banjir itu karena saluran drainase yang tersumbat sampah," ujar Ardi.

Ardi menegaskan, saat ini tim untuk penanggulangan banjir yang ditunjuk Pemko Batam, sudah ditugaskan turun kelapangan mengecek dan mencari penyebab utama banjir, dan mencari solusinya secara tepat agar tak terjadi banjir lagi tiap hujan datang.

Banjir juga merendam jalan raya. Di sepanjang jalan raya Seipanas misalnya, banjir menggenangi jalan hingga membuat kemacetan cukup panjang mulai dari simpang BNI Sei Panas hingga simpang Ocarina Batam Center.

Selain itu jalan raya di samping My Mart menuju perumahan Greenland juga terendam banjir. Badan jalan tidak terlihat yang membuat para pengguna jalan takut untuk melintas dari jalan tersebut. Bahkan ada beberapa pengguna sepeda motor yang nekad menerobos jalan tersebut terpaksa harus mendorong motornya karena mesinnya mati terendam air.

Dari pengamatan Batam Pos, ketinggian air melebihi knalpot sepeda motor. Ini membuat pengendara motor menghindari jalan itu dan memilih melewati jalan-jalan di kedua kompleks itu, untuk menghindari banjir.

Banjir itu juga memaksa pengunjung di sejumlah warung dan kafe yang marak di kiri kanan jalan mendekam lebih lama, menunggu hujan dan banjir reda. Salah seorang pengunjung di salah satu kafe menilai banjir itu disebabkan karena buruknya infrastruktur di sekitar kawasan itu.

"Drainasenya harus diperbaiki, soalnya meski bukan jalan utama, jalan ini ramai dilalui warga. Apalagi ada sekolah Yos Sudarso di sini, kalau hujan terjadi saat jam masuk sekolah atau pulang seperti sekarang, situasinya pasti macet dan tidak nyaman bagi murid yang berjalan kaki," ujarnya.

Luapan air juga terjadi di jalan depan SMPN 6 yang terletak di Seipanas. Salah satu guru di sekolah itu menuturkan, luapan air terjadi karena jalan dan sekolah itu terletak di tengah lahan yang konturnya cekung. Dari pengamatan Batam Pos usai banjir, sampah berserakan di bekas lokasi banjir.

Untungnya, banjir tak masuk ke kompeks sekolah, walaupun lokasi sekolah sebenarnya lebih rendah dari jalan. Selama banjir, SMPN 6 terlindung oleh pagar sekolah dan selokan yang dibangun di depan sekolah.

"Tinggi air bisa mencapai 50 cm, tapi kami terlindung dengan adanya tembok pagar. Tiap hujan deras datang, kami langsung menutup pintu pagar sekolah. Kalau telat menutup, pasti air masuk ke sekolah kami," tutur guru tersebut.

Ruas jalan di simpang Frengki Batam Center juga terendam banjir. Banjir yang menggenangi empat ruas badan jalan itu membuat arus lalu lintas macet. Banjir yang paling parah dengan ketinggian air sekitar 30 centimeter itu terjadi jalur menuju arah Seipanas. Air hujan yang meluap dari drainase di pinggir jalan menggenangi badan jalan yang rendah itu.
a
"Padahal hujan baru lima menit tapi langsung Banjir. Apalgi kalau hujan seharin bisa jebol kota Batam," keluh Deli, salah satu warga di simpang Frengki.

Selain mengakibatkan banjir, hujan deras yang disertai angin kencang ini juga menyebabkan sejumlah pohom tumbang. Seperti di kompleks ruka Bengkong Garama depan kampus Iqbal M Yos misalnya. Satu unit mobil jenis toyota Rush dengan BP 1189 ZE tertimpa pohon saat sedang parkir. Bagian atas mobil itu hancur.

"Tidak ada korbannya, pemiliknya lagi tidak ada di dalam. Bapak itu sedang di dalam kampus, kami juga tiupan angin tadi bisa menumbangkan pohon ini," kata seorang petugas yang sedang memotong ranting pohon yang menimpa mobil tersebut. (she/gas/cr15/cr19/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Lampung Timur Buron


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler