Hujan Es, Warga Lari Berhamburan

Minggu, 22 Oktober 2017 – 14:03 WIB
Hujan es. Foto:JPG/Fajar

jpnn.com, KOTAWARINGIN BARAT - Fenomena hujan es terjadi di Kalimantan Tengah. Kejadian ini sangat langka, bahkan tak pernah terdengar sejak beberapa tahun silam.

Kali ini terjadi di Desa Sebabi, Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur, pada Jumat (20/10) sekitar pukul 15.00 WIB.

BACA JUGA: Bukan ada yang Menjatuhkan Es dari Angkasa, tapi...

Saat masyarakat sibuk persiapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), malah berhamburan keluar rumah ketika terjadi hujan es.

Walaupun hanya sekitar lima belas menit saja, tetapi masyarakat sempat merasa heran dengan hujan berupa butiran besar menyerupai es.

BACA JUGA: Hujan Es Mengguyur Jakarta, Ini Penjelasan BMKG

Camat Telawang, Sugianto, membenarkan kejadian yang sempat membuat masyarakat panik.

Khawatir atap rusak, hujan disertai angin kencang juga membuat waswas. Untungnya, sampai saat ini tidak ada laporan terkait kerusakan akibat hujan es.

BACA JUGA: Duarrr.... Hujan Es Batu Mengguyur Sebagian Jakarta

“Ada beberapa yang berlindung masuk ke dalam rumah, ada juga yang berhamburan keluar rumah hanya sekadar ingin melihat hujan es. Mereka ingin memastikan apakah hujan es ini memang benar-benar jatuh dari langit, karena tidak pernah terjadi selama ini,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Haji Asan Sampit, Nur Setiawan, tidak mengelak apabila hujan es terjadi di wilayah Kabupaten Kotim.

Berkaitan dengan fenomena apa yang terjadi, pihaknya masih akan melakukan penelitian dan pengecekan terlebih dahulu.

“Kami belum melihat secara pasti, tetapi kami akan segera melakukan pengecekan sejauh mana hujan es yang terjadi. Kami juga belum dapat menyimpulkan ada fenomena apa,” ungkapnya saat dikonfirmasi Kalteng Pos.

Sedangkan dari Citra Satelit, pertumbuhan awan hujan dimungkinkan terjadi hujan es antara pukul 15.30 sampai 16.00 WIB (dalam satelit tercatat jam 08.30 sampai jam 09.00 pagi).

Dari citra satelit tersebut, menunjukkan pertumbuhan awan cumulonimbus (Cb) yang sangat cepat.

Posisi awan Cb sangat rendah, dimungkinkan mancapai titik jenuh dan butiran atau kristal es di dalam awan Cb jatuh ke permukaan bumi, sebelum sempat adanya perubahan fase jadi butiran air hujan.

“Satu jam sebelum kejadian hujan es, kami telah menyampaikan peringatan dini potensi hujan lebat disertai angin kencang,” tambahnya.

Begitu pula dengan Kapolsek Kotabesi, Iptu Afif Hasan, saat dikonfirmasi mengatakan dia belum menerima laporan dampak hujan es di wilayah hukumnya.

Meskipun demikian, pihaknya sudah meminta jajarannya melakukan pengecekan, apakah ada rumah warga yang mengalami kerusakan akibat hujan es tersebut.

“Kami malah dapat kabar dari Kalteng Pos, belum mengetahui secara pasti kejadian hujan es yang terjadi di wilayah Telawang. Kami sudah minta jajaran untuk melihat dan mengecek apakah ada dampak dari hujan es,” ungkapnya. (son/abe/dar/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Hujan Es  

Terpopuler