Hujan Sebentar, Kota Industri Ini Dikepung Banjir

Jumat, 28 Oktober 2016 – 10:44 WIB
Sejumlah kendaraan menerobos luapan banjir di jalan raya. Foto: baampos/jpg

jpnn.com - BATUAJI - Sejumlah kawasan di kota Batam, Kepulauan Riau, terendam banjir saat hujan deras mengguyur, Kamis (27/10).

Bahkan, hampir seluruh wilayah Kota Batam dikepung banjir, seperti di wilayah Kecamatan Batuaji, Seibeduk, Sagulung, Seibeduk, Batamkota, dan Sekupang. Penyebabnya, umumnya karena saluran air atau drainase tidak berfungsi normal.

BACA JUGA: Danramil Dibacok, Warga Tewas Tertembak, Polsek Manokwari Diserang

Di Batuaji, titik banjir terjadi di Jalan Brigjen Katamso atau persisnya di depan PT Nippon, Tanjunguncang, Simpang Basecamp, dan sepanjang jalan di Marina City. 

Banjir di lokasi-lokasi tersebut cukup besar dengan ketinggian air mencapai selutut orang dewas, sehingga mengganggu arus lalu lintas kendaraan. 

BACA JUGA: Pemkot Kendari Siapkan Lahan 800 Ha untuk Perumahan PNS

Bahkan, banyak pengandara yang terjebak karena mogok saat menerobos banjir.

Kondisi yang sama juga terlihat di sepanjang Jalan R Suprpato Batuaji dan Sagulung. Lokasi-lokasi yang selama ini rawan banjir kembali merepotkan pengguna jalan, sebab banjir kembali menggenangi badan jalan seperti di depan Perumahan Buana Raya dan Merapi Subur.

BACA JUGA: Tim Safari Anti Narkoba Sambangi Lanal Denpasar

Banjir yang cukup parah juga terlihat di Jalan R Parman, Seibeduk. Mulai pintu satu Bidaayu hingga ke Simpang Kampung Bagan banjir menggenangi hampir seluruh badan jalan. 

Banjir yang mencapai selutut orang dewasa itu, juga membuat arus lalu lintas macet total. Kendaraan roda ataupun roda empat banyak yang mogok.

Banjir di lokasi jalan raya itu umumnya karena saluran drainase yang tidak berfungsi normal. Drainase sudah tertutup tanah dan sampah, sehingga tidak mampu menampung debit air yang mengalir dari pemukiman warga. Air dengan mudah menggenangi badan jalan.

"Drainasenya besar tapi karena tidak dibersihkan, makanya jadi banjir terus seperti ini," kata Muklin, warga Perumahan Bidaayu, Seibeduk.

Senada disampaikan Arnold, warga yang tinggak dekat PT Nippon. Saluran air sama sekali sudah tak berfungsi karena tertutup sampah dan tanah. 

"Selama ini sampah dibuang warga ke sini, makanya parit penuh dengan sampah dan tersumbat seperti ini," ujarnya. 

Di wilayah Sekupang, genangan air juga terjadi di Jalan Gajah Mada atau depan Pasar Tibancenter. Genangan air setinggi 30 centimeter itu, menyulitkan beberapa pengendara motor yang hendak melintas. 

Tidak sedikit pemotor memilih mendorong kendaraannya, ketimbang harus mengendarai motor di tengah banjir.

Salah seorang pengendara malah jatuh saat melintas melalui jalan tersebut. Roni, sekuriti di salah satu perusahaan ini jatuh saat motor yang dikendarainya tergelincir karena pasir yang berada di pinggir jalan. 

"Tadinya mau menghidarkan motor dari genangan, makanya saya pilih jalan pinggir, tapi karena hujan deras ditambah kendaraan yang banyak, jadi kehilangan keseimbangan," kata Roni meringis sambil memegang tangannya yang luka.

Genangan air berasal dari luapan drainase yang menyempit. Volume air yang meningkat mengakibatkan drainase tidak sanggup debit air. "Drainasenya sempit, jadi air dari atas meluap ke jalan yang menjadi tanggung jawab provinsi ini," ujar Lurah Tiban Indah, Yudi Suprapto.(eja/cr17)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mencekam! Markas Polsek Manokwari Diserang, Pelaku Bawa 3 Bom


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler