Hukuman Seumur Hidup untuk Pengeroyok wasit

Buntut Pertandingan Rusuh PSIR di Kotamobagu

Jumat, 14 November 2008 – 11:48 WIB
JAKARTA - Aksi pengeroyokan wasit di Gelora Ambang, Kotamobagu, Rabu lalu (12/11) mendapat perhatian banyak pihakSalah satu perhatian itu datang dari Menpora Adhyaksa Dault

BACA JUGA: Tamara Duta Tinju Indonesia



Menpora mengecam keras aksi kekerasan yang terjadi di pertandingan Persibom Bolaang Mongondow dengan PSIR Rembang dalam laga Divisi Utama 2008/2009 Wilayah Timur tersebut.

Seperti diberitakan kemarin, laga Persibom kontra PSIR diwarnai pengeroyokan terhadap wasit
Para pemain PSIR yang tidak terima dengan kepemimpinan wasit Muzair Usman menghujani pengadil lapangan itu dengan pukulan dan tendangan

BACA JUGA: Gamba Osaka Jawara LCA

Wasit asal Kendari, Sulawesi Tenggara, itu pun tersungkur


Dia pun tidak bisa melanjutkan tugas dan digantikan Jusman R

BACA JUGA: Murray Hanya Butuh Dua Laga

Tapi, nasib Jusman tak jauh berbeda dengan MuzairJusman juga dikeroyok para pemain PSIR di tengah lapangan.

''Itu perbuatan yang menjijikkanSaya sudah menginstruksi PSSI untuk menindak tegas para pelaku pengeroyokan tersebutKalau perlu, para pelakunya dilarang bermain di kompetisi sepak bola nasional seumur hidup,'' ujar Adhyaksa kemarin.

Adhyaksa menyatakan telah menyampaikan secara langsung instruksinya ke PSSIMenurut dia, instruksi tersebut telah diterima Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Nugraha Besoes

Dalam instruktinya, Adhyaksa tidak hanya meminta PSSI menghukum berat para pelaku pengeroyokanMenpora juga menginstruksi PSSI melaporkan kasus tersebut ke kepolisian

''Apa yang terjadi itu sudah termasuk tindak kriminalJadi, pelakunya harus dipidanakanItu harus dilakukan agar publik tidak kehilangan kepercayaan terhadap sepak bola nasional,'' tegas Adhyaksa

Selain menginstruksikan agar pelakunya ditindak, Menpora meminta PSSI membenahi sistem perwasitanSebab, tidak bisa dipungkiri, pasti ada yang salah dengan perwasitan di sepak bola nasionalApalagi, aksi kekerasan yang terjadi di Gelora Ambang lalu bukan yang pertama di pentas sepak bola nasional.

Instruksi itu ternyata langsung direspon PSSIMelalui Komisi Disiplin (Komdis), PSSI menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada para pelaku pengeroyokan tersebut

"Kami sudah melakukan sidang daruratSejauh ini kami telah memutuskan menghukum tiga pemain PSIR tidak boleh bertanding seumur hidup di sepak bola nasional," sebut Hinca Pandjaitan, ketua Komdis PSSI, kepada Jawa Pos tadi malam.

Tiga pemain yang dijatuhi sanksi itu adalah Tadis Suryanto, Yongki Rantung, dan Stevi KussoyMeski telah memastikan tiga nama dihukum seumur hidup, Hinca menegaskan bakal melakukan inventigasi selanjutnya.

Dari investigasi tersebut, bukan tidak mungkin komdis akan menjatuhkan hukuman serupa kepada beberapa pemain PSIR lainnya

"Kami masih mendalami pemain yang lainnyaSebab, kami masih belum yakinSelasa (18/11) depan kami akan kami putuskan hasilnya," ucap Hinca

Secara terpisah, Badan Perwasitan Sepak Bola Indonesia (BWSI) menegaskan bahwa PSSI bakal menanggung semua biaya perawatan Muzair Usman dan Jusman RSelain itu, BWSI akan memberikan hadiah kepada para aparatnya yang bertugas di partai Persibom melawan PSIR

''Mereka sudah bertugas dengan baikHanya, para pemain yang bertindak terlalu naifKami pun mendukung langkah Muzair dan Jusman yang telah mengajukan laporan ke Polres Kotamobagu,'' tutur Bernhard Limbong, ketua BWSI(fim/diq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Josh Childress Rasakan Surga Baru di Yunani


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler