HUT ke-46, PKT Gencarkan Semangat Transformasi Hijau Industri Pupuk dan Petrokimia

Senin, 11 Desember 2023 – 12:31 WIB
Pupuk Kalimantan Timur, perusahaan produsen pupuk urea terbesar di Asia Tenggara menggencarkan transformasi hijau pada perayaan HUT ke-46 di Kamis (7/12). Foto: dok PKT

jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) perusahaan produsen pupuk urea terbesar di Asia Tenggara menggencarkan transformasi hijau pada perayaan HUT ke-46 di Kamis (7/12).

Direktur Utama PKT Budi Wahju Soesilo menyampaikan semangat perayaan HUT kali ini, perusahaanya ingin terus menunjukkan komitmen kuat perusahaan dalam menopang produktivitas pertanian dan ketahanan pangan bangsa.

BACA JUGA: PKT Gelar Sharing Session Kepada Insinyur Kimia Terkait Keselamatan Kerja

Mengusung tema “Growing Greener, Better Future”, momentum HUT ke-46 Pupuk Kaltim ini sekaligus menjadi penanda akan babak baru pertumbuhan perusahaan untuk menjadi pelopor transformasi hijau di industri pupuk dan petrokimia tanah air. 

Menurut Soesilo, upaya mewujudkan transformasi hijau industri, berbagai inisiatif telah diterapkan oleh Pupuk Kaltim melalui sejumlah program Environment, Social, and Governance (ESG) baik di lini operasional perusahaan maupun di level masyarakat dan lingkungan secara langsung. 

BACA JUGA: PKT Borong 3 Penghargaan dari Pemprov Kaltim

"PKT sudah mencanangkan roadmap dekarbonisasi untuk mencapai target penurunan sebesar 32 persen pada tahun 2030, sejalan dengan target Net Zero Emission pada 2060 yang dicanangkan oleh pemerintah," kata Soesilo seperti dikutip, Senin (11/12).

Wahju menjelaskan melalui roadmap dekarbonisasi yang telah dirancang, program-program inovasi ESG yang digagas oleh Pupuk Kaltim telah berhasil memberikan dampak positif terhadap masyarakat maupun lingkungan. 

Berbagai inisiatif ESG ini pun terbagi menjadi dua etape.

Etape pertama berfokus dalam menerapkan konsep sirkuler ekonomi dan offset carbon melalui berbagai kegiatan, seperti penanaman pohon (Community Forest), penggunaan sepeda dan motor listrik untuk operasional perusahaan, revamping pabrik, hingga penggunaan PLTS Atap di area operasional perusahaan. 

Dilanjutkan dengan etape kedua, yaitu melakukan low carbon sourcing dan carbon capture storage yang dikemas dalam pengembangan teknologi dan inovasi untuk eksplorasi sumber energi terbarukan, salah satunya clean ammonia. 

Soesilo menjelaskan dari salah satu program ESG yang dijalankan, program Community Forest yang digagas sejak 2022 telah berhasil melakukan penanaman sebanyak 590.606 pohon di wilayah di Indonesia seperti Bontang, Sukabumi, dan Sorong.

"Dengan mengusung sinergi dan kolaborasi dengan beragam stakeholder Pupuk Kaltim menargetkan melakukan penanaman pohon di berbagai wilayah sambil berkontribusi terhadap potensi penyerapan emisi karbon sebesar 600.000 ton CO2 per tahun," katanya.

Selain dari sisi kepedulian perusahaan terhadap lingkungan daratan, Pupuk Kaltim turut melihat pentingnya menjaga ekosistem lautan. 

Sejak 2009, kata Soesilo Pupuk Kaltim telah berkontribusi dalam upaya rehabilitasi terumbu karang. 

Kini, PKT akan meluncurkan program Center of Excellence (COE) Terumbu Karang dan telah menanam media terumbu karang pada program rehabilitasi seluas 10.371 meter persegi dari 2011 hingga 2022 di Kota Bontang. 

Atas berbagai inisiatif ESG yang dilakukan, Pupuk Kaltim berhasil mendapatkan berbagai penghargaan dan pengakuan antara lain Predikat Platinum pada ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT), Proper Emas pada Public Disclosure Program for Environmental Compliance (PROPER) dari KLHK, Kategori Platinum pada SNI Award, empat kategori Platinum di TJSL & CSR Award dan Juara kedua pada kategori Non Go Publik Non Keuangan pada Annual Report Award (ARA) 2023. 

PKT juga turut berhasil menyabet peringkat pertama dunia sektor agrokimia di penilaian ESG Risk Rating Sustainalytics dengan skor ESG terkini sebesar 21,3. 

“Di usia ke-46 yangemakin matang ini, kami dengan sukacita menyambut dukungan dari seluruh stakeholder dan masyarakat untuk dapat menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” pungkas Soesilo.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler