jpnn.com, SURABAYA - PT Pupuk Kaltim (PKT) menggelar sharing dalam Annual Meeting & EXPO Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia 2023, terkait keselamatan dan kesehatan kerja.
VP K3 PKT David R. Manik menjelaskan sebagai perusahaan yang bergerak di industri pupuk dan petrokimia, PKT harus selalu waspada terhadap insiden industri di lokasi pabrik.
BACA JUGA: Kolaborasi dengan PI Grup, Pupuk Kaltim Tanam Ratusan Bibit Pohon
Kondisi semacam ini, jika terjadi, tentu berpotensi menimbulkan biaya, baik langsung maupun tidak langsung.
“Karena itu, agar proses bisnis tetap berjalan optimal, PKT berkomitmen menjalankan mitigasi risiko keselamatan kerja dengan tetap mengedepankan zero fatality,” ujarnya.
BACA JUGA: Rangkum Perjalanan Menuju Penyeberangan Modern, ASDP Luncurkan Buku Transformasi Bisnis
Wakil Dirut Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto mengatakan di industri pupuk, PI telah memitigasi risiko keselamatan kerja yang bisa terjadi dengan selalu mengedepankan dan menjaga zero fatality, artinya kemungkinan terjadinya korban meninggal dunia.
“Kedua, bagaimana PI mengedepankan penerapan helat safet dan Health Safety Security and Environment (HSSE), dan ketiga PI bisa meraih pemenuhan atau kepatuhan terhadap terhadap tata kelola linkungan dan aturan regulasi yang ada,” katanya.
BACA JUGA: PKT dan KOSTRAD Tanam 63 Ribu Pohon di Sukabumi, Upaya Serap Emisi Karbon
Dalam pengoperasian industri pupuk terdapat sejumlah risiko yang dapat terjadi di antaranya seperti risiko gas beracun, yang bisa terjadi karena reaksi batuan fosfat dengan asam sulfat, lalu pengoperasian asam sulfat juga ada potensi lolosnya gas SO2 yang sangat beracun.
“Risiko berikutnya ada explosive dari amoniak yang berpotensi meledak, dan ada risiko kebakaran hingga emisi gas buang yang dapat mencemari lingkungan,” terangnya.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan di era dengan tantangan produksi migas, diperlukan sinergi dari berbagai instansi dan para ahli termasuk insiyur kimia guna merumuskan strategi memproduksi minyak dan gas untuk memenuhi kebutuhan ke depan.
“Sinergi dan kolaborasi instansi dan ahli dari berbagai bidang adalah salah satu cara di era persaingan yang semakin tinggi dalam sektor energi,” ucap Dwi.
“Namun arahan dari Menteri ESDM dan SKK Migas, kita perlu melihat ke depan mengenai transisi green energy industry, dan bagaimana kebutuhan Energi Baru Terbarukan (EBT) ke depan. Sehingga para insinyur kimia bertemu di sini untuk sharing dan diskusi untuk mendukung pemerintah dalam mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari dan 12 mmscfd,” imbuh Ketua Panitia BKKPII Annual Meeting 2023, Dwi Satriyo Annurogo.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada