HUT Kemerdekaan, Pemuda Harus Berperan Sebagai Agen Perdamaian

Sabtu, 19 Agustus 2017 – 23:08 WIB
Lambang Garuda Pancasila dan bendera Merah Putih. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, PADANG - Bangsa Indonesia telah memperingati Hari Kemerdekaan ke-72 kalinya. Hal ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan karena Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaannya.

Namun dalam suasana peringatan kemerdekaan ini, masih ada persoalan yang dihadapi misalnya penegakan hukum yang belum merata. Hal ini menjadi suatu kemunduran di negara hukum.

BACA JUGA: Anies: Ini Bisa Menjadi Contoh

“Banyak pertanyaan dalam penegakan hukum oleh pemuda di Indonesia, apa yang dilakukan para pemuda di Indonesia saat ini? Seharusnya pemuda harus mulai menyadari apa yang harus dilaksanakan untuk mengisi dan mempertahankan kemerdekaan,” kata aktivis Pemuda Katolik Provinsi Sumatera Barat, Laurensius Arlirman S dalam keterangan pernya, Sabtu (20/8).

Menurut Laurens, pemuda harus tetap berperan dalam mengisi kemerdekaan. Seyogyanya, ada banyak yang dapat dilakukan untuk memaknai dan mengisi kemerdekaan antara lain berperan sebagai agen perdamaian dan kesatuan di media sosial.

BACA JUGA: Menseneg Juga Senang dengan Kehadiran SBY, Jadinya Lengkap

Pemuda juga harus berperan mengisi kemerdekaan dengan belajar sehingga bisa mewujudkan sumber daya manusia berkualitas dalam membangun Indonesia dan siap bersaing dengan negara lainnya.

Selain itu, pemuda harus berpartisipasi aktif dalam memberikan perlindungan terhadap hak-hak anak. Hal lainnya adalah pemuda wajib melestarikan semangat persatuan dan kesatuan antarsesama anak bangsa.

BACA JUGA: Hmmm, Pak Dandim Ganteng Bikin Ibu-Ibu Muda Klepek-klepek

“Pemuda Indonesia harus mempunyai pendirian yang kokoh yakni menjadikan Indonesia negara yang mewujudkan perdamaian dan ketenteraman. Jangan mudah terpengaruh dengan tindakan radikalisme maupun terorisme,” tegas Laurens.

Dalam kesempatan itu, Laurens menyetir pernyataan Soekarno yakni lebih susah mempertahankan kemerdekaan Republik Inonesia daripada merebut kemerdekaan dengan berdarah-darah dari tangan penjajah. Soekarno, kata dia, mengatakan Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY-Megawati Bertemu, Puan: Jauh di Mata, Dekat di Hati


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler