HUT Kemerdekaan RI, Kementan Borong Krisan Petani Semarang Bukti Cinta Kasih

Jumat, 20 Agustus 2021 – 12:22 WIB
Kementan melalui Ditjen Hortikultura memborong bunga dari petani dan membagikannya kepada 10 rumah sakit di Kabupaten dan Kota Semarang. Foto: Hortikultura

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memborong bunga krisan hasil tanam petani dan membagikannya ke 10 rumah sakit di kabupaten dan Kota Semarang.

Tak hanya sekadar tanda kasih atas apresiasi tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan Covid-19, namun juga dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-76.

BACA JUGA: Kementan Perkenalkan Teknologi Coating, Pengusaha: Mampu Dongkrak Bisnis Hortikultura

“Iya, jadi kami memberikan paket tanaman hias kepada para nakes atas sumbangsihnya dalam penanganan Covid-19. Kita tahu bahwa siang-malam mereka berjuang demi pulihnya pasien Covid ini. Sekaligus juga merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada para petani bunga terdampak kebijakan PPKM di saat masa panen tiba,” ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto dalam sambungan telepon, Kamis lalu.

Lebih lanjut, Prihasto mengatakan momen pemberian bunga ini sekaligus sebagai gerak cepat atas arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo guna membantu para petani krisan, yang mana tepat di masa panen ini, penjualan nyaris sepi pembeli akibat adanya pembatasan kegiatan masyarakat. Petani hanya bisa menjual dengan jumlah sedikit sementara produksi melimpah.

BACA JUGA: Empat Jurus Kementan Sukseskan Program Kampung Hortikultura

“Jadi kami berusaha membantu mereka dengan cara membeli bunganya,” kata Koordinator Kelompok Florikultura, Farida Nuraini saat ditemui di lokasi.

Farida menyebutkan, pihak rumah sakit merespon sangat baik atas pemberian paket bunga tersebut. Bahkan, pihak rumah sakit banyak bercerita kisah perjuangan saat terjadi lonjakan kasus Covid-19, hingga harus mendirikan tenda darurat di halaman RS Tugurejo.

BACA JUGA: Kementan Bongkar Strategi Kesuksesan Pengusaha Hortikultura: Bisa Kaya dengan Modal Sayur

“Alhamdulillah, respons pihak RS Tugurejo sangat senang dengan pemberian bunga dari kami. Mereka bukan melihat bentuknya, tetapi merasa didukung dan dihargai atas kinerjanya dalam menangani Covid-19 hampir dua tahun ini,” ujarnya.

Ketua Kelompok Tani Puspita Serasi, Sujar bercerita sebelum pandemi penjualan tanaman hias sangat baik dan kehidupan perekonomian berjalan dengan lancar. Keadaan kemudian berangsur turun hingga memasuki masa panen.

“Sebelum pandemi, harga jual krisan berkisar Rp 25 – 35 ribu per ikat. Akan tetapi sejak memasuki masa PPKM hingga level 4 ini, petani merasa terdampak sekali. Di kampung saya khususnya, harga bunga turun drastis hingga Rp 3 ribu per ikat. Dengan kedatangan pemerintah ke kampung saya ini, saya teramat bersyukur,” terang Sujar sekaligus berharap PPKM ini tidak berkelanjutan dan Covid-19 ini berakhir.

Kendati mengalami kemerosotan penjualan, petani lainnya, Ardi mengajak rekan petani bunga lainnya untuk tetap optimistis kendatipun dalam masa sulit sekarang ini.

"Memang di masa pandemi ini terasa sekali kemerosotan dalam pemasukan kita, akan tetapi kita harus tetap semangat apapun yang terjadi. Tanaman hias harus terus dikembangkan juga dan kita harus berkreasi juga untuk meningkatkan produktivitas kita. Semoga pandemi segera berlalu dan semua kembali normal seperti biasanya,” ujar Ardi.

Kepala Bidang Hortikultura, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Ani Mulyani mengatakan kegiatan ini adalah sebagai bentuk kerja sama pemerintah untuk saling membahu membantu petani.

"Kami bersama-sama berkoordinasi untuk melakukan pembelian kepada petani agar petani tetap semangat dan tidak sampai gulung tikar. Terima kasih kepada semua pihak atas terlaksananya pemberian 300 buket bunga kepada nakes ini,” ujar Ani.

Dirinya menyampaikan, ada 10 rumah sakit yang diberikan paket krisan. Dengan rincian, di Kabupaten Semarang ada 3 (tiga) rumah sakit dan Kota Semarang ada 7 (tujuh) rumah sakit terdiri dari RS Elisabeth, RS Amino, RS Wongsonegoro, RS Karyadi, RS Tugurejo, RSUD ungaran, RS Diponegoro, RS Bhayangkara, RSUD Ambarawa dan RS Ken Saras.

“Untuk pemberian bunga di rumah sakit, kami bagi 3 tim, yakni, dari Ditjen Hortikultura Kementan RI, menyerahkan paket bunga ke 4 rumah sakit di Kota Semarang antara lain RS Elisabeth, RS Karyadi, RS Tugurejo ini, dan nanti di RS Bhayangkara. Sementara sisanya, akan diserahkan oleh tim dari Dinas Pertanian Provinsi Jateng ke 3 rumah sakit di Kota Semarang, dan dari Dinas Pertanian Kabupaten Semarang menyerahkan bunga ke 3 rumah sakit di wilayahnya, jadi total 10 rumah sakit,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan RS Tugurejo, dr. Prihatin Iman Nugroho menyatakan banyak terima kasih atas apresiasi yang telah diberikan Kementan kepada para nakes di RS Tugurejo Semarang.

“Kami tadi menerima paket bunga dari Kementan sebanyak 30 bunga hias. Bunga tersebut sebagai bentuk apresiasi yang diberikan oleh Kementan kepada kami atas layanan yang selama ini sudah kami lakukan di RS Tugurejo, sebagai salah satu RS rujukan penanganan Covid-19 di Provinsi Jateng, terutama di Kota Semarang,” terang Dokter Spesialis Paru tersebut.

Nugroho mengatakan pihaknya akan meletakkan bunga-bunga hias pemberian Kementan tersebut di tempat-tempat pelayanan yang terkait dengan penanganan kasus Covid-19 mulai dari Ruang Unit Gawat Darurat (UGD), Ruang Rawat Inap pasien Covid-19, Ruang Bedah dan tempat-tempat penunjang yang lain, seperti tempat pemulasaran jenazah.


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler