jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Bidang Luar Negeri Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah menjelaskan tema yang diangkat dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-51 partainya pada Rabu (10/1) mendatang.
Hal itu disampaikan Basarah saat mendampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers persiapan HUT di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (8/1).
BACA JUGA: HUT ke-51 PDIP Digelar di Sekolah Partai, Jumlah Undangan Sebegini
Basarah mengatakan tema yang diangkat dalam HUT PDIP ialah 'Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang'.
Ahmad Basarah menambahkan tema HUT tersebut bukanlah suatu tajuk yang bersifat parsial atau hanya bersifat kasuistik, dalam situasi saat ini.
BACA JUGA: Gelar HUT Ke-51, Inilah Tema yang Diangkat dan Jumlah Tamu yang Diundang PDIP
Namun, tema Satyam Eva Jayate adalah sebuah keyakinan politik yang selalu dipegang oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan partai dalam setiap mengambil langkah-langkah perjuangan politiknya.
"Jika teman-teman mencatat, tema Satyam Eva Jayate itu berada pada halaman depan DPP PDIP setelah diresmikan dan difungsikan kembali pacsaserangan 27 Juli 1996 yang lalu," kata Basarah.
BACA JUGA: Wahai Prabowo, Dengarlah Pernyataan Sekjen PDIP Ini soal Alutsista Era Bung Karno
Karena itu, lanjut Basarah, tulisan Satyam Eva Jayate di gedung DPP PDIP sudah ada sejak lama, dengan begitu tema HUT partai kali ini bukan suatu yang ujuk-ujuk.
"Apalagi untuk menanggapi isu-isu kontemporer pada hari ini atau saat ini," sambung dia.
Basarah juga menepis jika tema HUT ke-51 PDIP yang menebalkan kata hanya semata-mata urusan elektoral.
Sebab, PDIP punya satu filosofi di dalam perjuangan politik, yakni suatu keyakinan politik yang terus dipegang sejak para pendiri bangsa Indonesia merebut kemerdekaan dari tangan kolonialisme.
Para tokoh-tokoh bangsa menggunakan dan kekuatan-kekuatan politik, organisasi kemasyarakatan, keagamaan dan kepemudaan sangat yakin kejahatan manusia atas manusia dan kejahatan bangsa atas bangsa lain yang dilakukan oleh para kolonialisme, pada waktu itu akhirnya akan direbut kemenangannya oleh kaum perjuangan bangsa Indonesia.
"Keyakinan politik bahwa kebenaran akan menang itu juga dilakukan oleh Bung Karno ketika mengumpulkan para negara dan pemimpin negara-negara Asia Afrika untuk berkumpul di Bandung dan merumuskan Dasa Sila bandung dan itu menjadi imspirasi kemerdekaan bangsa-bangsa di dunia," ungkap Basarah.
Lebih lanjut, Basarah berkisah bagaimana Satyam Eva Jayate juga dibuktikan oleh Megawati Soekarnoputri ketika Desoekarnoisasi dilakukan oleh Orde Baru untuk menyingkirkan Bung Karno dari panggung politik bangsa Indonesia.
Bahkan, Bung Karno sebagai pembuat Pancasila dihilangkan dari bangsa Indonesia.
"Dan perjuangan dan keyakinan politik lagi-lagi kebenaran yang kemudian terbukti menang," tegas Basarah.
Sementara itu Hasto Kristiyanto menambahkan Satyam Eva Jayate bukan sesuatu hal hanya baru. Sebab, ketika Kantor DPP Partai di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta ini berdiri, Satyam Eva Jayate telah dituliskan.
Dia juga menyebut Satyam Eva Jayate juga memiliki arti mendalam soal nilai-nilai kebijaksanaan.
Hal itu disampaikan Hasto ketika ditanya wartawan soal arti dari tema HUT ke-51 PDIP yang berbunyi 'Satyam Eva Jayate'.
"Satyam Eva Jayate bukan hal yang baru, karena ketika kantor partai ini berdiri sudah kita tuliskan, itu dari mutiara kebijaksanaan dari Raja Raden Wijaya, dan kemudian partai menyerap berbagai nilai-nilai falsafah kebijaksanaan yang tumbuh dari sejarah bangsa," kata Hasto.
Hasto juga meyakini bahwa slogan Satyam Eva Jayate ini selalu relevan dengan tantangan zaman.
Sebagai informasi, peringatan HUT ke-51 PDIP yang bertema 'Setyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang' akan dibuka di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada pukul 10.00 WIB.
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri akan menyampaikan pidato politiknya di hadapan seluruh kader PDIP se-Indonesia. (tan/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Sebut Bung Karno Juga Pakai Alutsista Bekas, Hasto PDIP: Sepertinya Keliru
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga