JAKARTA - PT Hutama Karya mengaku siap bila akhirnya ditunjuk pemerintah untuk menggarap proyek pembangunan jalan Tol Trans Sumatera.
"Kami diminta untuk fokus di sana, diamanatkan oleh pemerintah menggarap di sana, tentu kami siap," kata Direktur Utama PT Hutama Karya Tri Widiantoro di Jakarta, Kamis (18/7) malam.
Sementara untuk modal, Tri mengatakan pemerintah baru akan menggelontorkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun untuk pembangunan 4 ruas pertama Tol Trans Sumatera. Yakni Medan-Binjai, Pekanbaru-Dumai, Indralaya-Palembang, dan Lampung-Bangkauni.
Diakui Tri, dana Rp 2 triliun dari PMN ini tidaklah cukup. Namun perseroan akan mencoba mencari sumber lain melalui aksi korporasi untuk memenuhi kebutuhan dana pembangunan. Beberapa pilihannya Tri menyebut obligasi dan pinjaman bank.
"Kalau memang seperti itu, selanjutnya akan kita liat bagaimana. Mungkin akan treatment korporasi seperi obligasi pinjaman dan lain sebagainya," jelasnya.
Namun Tri tidak merinci berapa dana yang dibutuhkan untuk membangun Tol Trans Sumatera tahap pertama, dia berdalih kalau penghitungan total nilai investasi yang dibutuhkan masih terus dilakukan.
"Kebutuhannya sendiri masih kita itung berapa. Pembangunan sendiri kan ada tahap satu ada tahap dua. Tapi secara prinsip kami siap untuk mengambil sisa-sisa opsi pendanaan lain," tutup Tri. (chi/jpnn)
"Kami diminta untuk fokus di sana, diamanatkan oleh pemerintah menggarap di sana, tentu kami siap," kata Direktur Utama PT Hutama Karya Tri Widiantoro di Jakarta, Kamis (18/7) malam.
Sementara untuk modal, Tri mengatakan pemerintah baru akan menggelontorkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun untuk pembangunan 4 ruas pertama Tol Trans Sumatera. Yakni Medan-Binjai, Pekanbaru-Dumai, Indralaya-Palembang, dan Lampung-Bangkauni.
Diakui Tri, dana Rp 2 triliun dari PMN ini tidaklah cukup. Namun perseroan akan mencoba mencari sumber lain melalui aksi korporasi untuk memenuhi kebutuhan dana pembangunan. Beberapa pilihannya Tri menyebut obligasi dan pinjaman bank.
"Kalau memang seperti itu, selanjutnya akan kita liat bagaimana. Mungkin akan treatment korporasi seperi obligasi pinjaman dan lain sebagainya," jelasnya.
Namun Tri tidak merinci berapa dana yang dibutuhkan untuk membangun Tol Trans Sumatera tahap pertama, dia berdalih kalau penghitungan total nilai investasi yang dibutuhkan masih terus dilakukan.
"Kebutuhannya sendiri masih kita itung berapa. Pembangunan sendiri kan ada tahap satu ada tahap dua. Tapi secara prinsip kami siap untuk mengambil sisa-sisa opsi pendanaan lain," tutup Tri. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BUMN Tunggu Penunjukkan Pemerintah Kerjakan Proyek JSS
Redaktur : Tim Redaksi