Hutan di Lereng Gunung Lawu Terbakar, Dilarang Lewat Jalur Pendakian

Sabtu, 16 November 2019 – 20:22 WIB
Hutan di Gunung Lawu sisi timur terbakar sejak Jumat siang dan belum diketahui penyebabnya. Foto : Antara /Siswowidodo/zk

jpnn.com, JAKARTA - Hutan di lereng Gunung Lawu sisi wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur terbakar dan hingga Sabtu siang ini belum bisa dipadamkan.

Asper BKPH Lawu Selatan, KPH Lawu Ds, Marwoto mengatakan kebakaran hutan itu terpantau sejak hari Jumat (15/11/2019) siang.

BACA JUGA: Suhu Dingin, Ratusan Pendaki Tetap Naik ke Puncak Gunung Lawu

Kepulan asap terlihat semakin membesar dan meluas akibat kencanganya tiupan angin di wilayah setempat.

"Data BKPH Lawu Selatan mencatat yang terbakar merupakan bagian bawah hutan pinus di petak 57 RPH Bedagung masuk wilayah Kecamatan Panekan, Magetan," ujar Marwoto di Magetan, Sabtu.

BACA JUGA: Puluhan Pendaki Dievakuasi dari Puncak Gunung Lawu

Sejak mendapat laporan karhutla pada Jumat siang kemarin, petugas gabungan langsung mendatangi lokasi dan hingga kini masih melakukan upaya pemadaman.

Personel tersebut merupakan gabungan dari petugas KPH Lawu Ds, BPBD Magetan, TNI, dan Polri setempat. Para petugas juga dibantu oleh tim relawan dan warga desa setempat.

Sejak sore kemarin, jalur pendakian di Gunung Lawu kembali resmi ditutup. Tidak boleh ada yang mendaki di masa-masa rentan kebakaran hutan seperti ini.

Sebelumnya jalur pendakian sudah dibuka kembali sejak sepekan terakhir setelah pada awal November lalu ditutup akibat cuaca buruk.

Bagi pendaki yang telanjur melakukan pendakian pun diminta segera turun oleh petugas.

Marwoto menambahkan, pihakya hingga kini belum bisa memastikan penyebab kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu tersebut. Dia juga belum bisa menyebutkan luasan lahan hutan yang terbakar.

Meski api belum bisa dipadamkan, pihaknya memastikan kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu tersebut tergolong jauh dari permukiman warga.

"Sehingga kebakaran tidak mengganggu aktivitas warga yang tempat tingganya berada di lereng Gunung Lawu," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler