Hutan Kritis Karena Alih Fungsi Lahan

Selasa, 21 Mei 2013 – 10:16 WIB
PAGARALAM – Hutan di perbukitan di daerah perbatasan Kota Pagaralam dengan Kabupaten Lahat tepatnya di Dusun Kerinjing, Kecamatan Dempo Utara, mulai gundul. Hal ini disebabkan alih fungsi hutan menjadi areal perkebunan terutama untuk menanam sayuran oleh sejumlah masyarakat di daerah ini.

Hasil pantauan, terlihat hampir semua perbukitan yang berada di Dusun Kerinjing mulai gundul dari hutan dan berubah menjadi ladang. Lereng bukit dengan kemiringan 30-45 derajat dibuka untuk dijadikan lahan perkebunan dan pertanian, baik itu menanam kopi maupun untuk jenis sayuran. Kondisi ini membuat tanah menjadi labil dan rawan longsor.

Ketua Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup (Ampuh) Pagaralam, Syawaludin Gumay, mengaku prihatin melihat kondisi hutan di Dusun Kerinjing. “Saat ini, hutan tersebut tak hijau lagi, bahkan bukit sudah telihat tanah kuning. Hal ini dikarenakan kawasan tersebut diubah menjadi areal perkebunan dan pertanian oleh warga,” jelasnya.

Jika kondisi ini dibiarkan, lanjutnya, bukan tidak mungkin aksi pembukaan lahan akan terus terjadi. Terlebih lagi, untuk membuka lahan perkebunan dan pertanian di kawasan tersebut sangat menjanjikan, mengingat kondisi tahan sangat subur.    “Kita harapkan masyarakat sadar akan kondisi lingkungan yang makin hari makin rusak,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Pagaralam, Herawadi SSos MM, melalui Kepala Bidang (Kabid) Kesiapsiagaan Bencana, Yusman Sohar SE MM mengatakan, kondisi kawasan Kerinjing sangat rawan bencana, terutama longsor dan banjir bandang. “Bukan tidak mungkin kejadian banjir bandang ataupun tanah longsor di kawasan Kerinjing akan kembali terjadi. Apalagi kawasan tersebut sudah diubahfungsikan yang selama ini hutan menjadi areal perkebunan dan pertanian,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Pagaralam, Drs Komli Sumani Sumsago MM mengatakan, perambahan hutan di kawasan Kerinjing telah terjadi. “Yakni perambahan untuk perubahan areal perkebunan di kawasan Kibo. Akan tetapi, petugas telah melakukan penjelasan dan lahan yang dirambah sudah diasrikan,” ujarnya.

Diharapkan, ke depan tidak terjadi lagi.  “Bagi warga yang membuka lahan di daerah yang miring, kiranya dapat mengimbangi dengan pohon besar untuk menahan tanah. Dikhawatirkan jika tetap dijadikan lahan pertanian dan perkebunan, tanah labil sehingga suatu saat bisa longsor,” ujarnya. (ald/ce4)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terima SK CPNS, Honorer K1 Melompat Kegirangan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler