Hyundai Bangun Fasilitas Penelitian Kendaraan Listrik di Singapura

Rabu, 14 Oktober 2020 – 07:55 WIB
Ilustrasi logo Hyundai. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - HYUNDAI Motor, sebuah perusahaan mobil terbesar di Korea Selatan diketahui baru saja mulai membangun pusat penelitian dan pengembangan di Singapura.

Proses pembangunan fasilitas ini dimulai pada Selasa (13/10) yang akan menampung berbagai produksi kendaraan listrik skala kecil.

BACA JUGA: Godaan Pertama dari Hyundai i20 N Terbaru

Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong mengatakan pada saat upacara peletakan batu pertama, fasilitas tersebut bisa memproduksi hingga 30.000 kendaraan listrik (EV) setiap tahun pada tahun 2025.

Juga mewakili investasi sebesar 295 juta dolar Amerika Serikat.

BACA JUGA: Hyundai Recall Kona Electric Bermasalah di Baterai

Saat ini, Singapura adalah salah satu tempat termahal di dunia untuk membeli mobil.

Negara ini tidak memiliki kapasitas produksi mobil. Namun, Singapura memiliki rencana untuk menghentikan kendaraan bensin pada tahun 2040.

BACA JUGA: Hyundai Rilis Teaser Generasi Terbaru Santa Fe

" Aktivitas otomotif kembali menjadi populer di Singapura," kata PM Lee yang dikutip dari Reuters, Rabu.

" EV memiliki rantai pasokan yang berbeda," jelas PM Lee.

" Lebih sedikit suku cadang mekanis dan lebih banyak elektronik, yang memainkan kekuatan Singapura," ujar PM Lee.

Dalam hal ini, seorang juru bicara dari Hyundai masih belum bisa memastikan kapasitas dari pabrik itu apakah 30.00 unit atau lebih.

" Kapasitas 30.000 unit itu belum bisa ditentukan pastinya, fasilitas itu akan rampung pada akhir 2022," kata Hyundai.

Sebelumnya, perusahaan penyedot debu Dyson tertarik untuk membangun pabrik untuk mobil listrik di Singapura.

Namun, pada tahun lalu mereka telah membatalkan niat itu karena tidak layak.

Pusat ini adalah bagian dari visi Hyundai yang memungkinkan pembeli kendaraan di masa depan menyesuaikan dan membeli kendaraan secara online dengan menggunakan smartphone.

Sehingga produksi bisa sesuai dengan permintaan.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler