Hyundai Terpaksa Setop Pabrik Tucson dan Santa Fe

Jumat, 28 Februari 2020 – 22:06 WIB
Hyundai Tucson 2020. Foto: Dedi Sofian/JPNN

jpnn.com - Pabrik Hyundai di Ulsan, Korea Selatan, terpaksa menghentikan sementara aktivitasnya setelah seorang pekerja dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Informasi itu pun membuat saham Hyundai langsung turun lebih dari 5 persen, sementara pasar yang lebih luas di Korsel turun 2,6 persen, menurut laporan NDTV, Jumat.

BACA JUGA: Hyundai Kona Facelift Kedapatan Uji Coba

Penutupan tersebut merupakan kemunduran baru bagi Hyundai Motor, yang secara bertahap memulai kembali produksi di pabrik-pabrik lokal yang dilanda kekurangan suku cadang dari Tiongkok setelah wabah corona.

Korea Selatan merupakan negara dengan kasus corona terbanyak di luar Tiongkok, yang memengaruhi perusahaan-perusahaan seperti Samsung dan Hyundai.

BACA JUGA: Godaan Pertama Hyundai i20 MY 2020

Korea Selatan pada Jumat (28/2), melaporkan 256 kasus baru, sehingga jumlah total yang terinfeksi di negara itu menjadi 2.022 orang.

Seorang juru bicara serikat pekerja mengonfirmasi bahwa seorang pekerja telah dites positif terinfeksi corona, tetapi dia tidak memiliki rincian lebih lanjut.

BACA JUGA: Hyundai Ioniq Diklaim Lebih Ramah Kantong Berbanding Mobil Bensin

"Perusahaan juga telah menempatkan kolega yang melakukan kontak dekat dengan karyawan yang terinfeksi dalam karantina sendiri dan mengambil langkah-langkah untuk menguji mereka terhadap kemungkinan infeksi," kata Hyundai Motor dalam rilis berita.

Ulsan berjarak kurang dari satu jam dari Daegu, pusat wabah corona di Korea.

Hyundai mengoperasikan lima pabrik mobil di Ulsan, yang memiliki kapasitas produksi tahunan 1,4 juta kendaraan, atau hampir 30 persen dari produksi global Hyundai.

Hyundai mempekerjakan 34.000 pekerja di sana di kompleks pabrik mobil terbesar di dunia.

Pabrik yang ditutup memproduksi kendaraan sport seperti Palisade, Tucson, Santa Fe dan Genesis GV80.

Sebuah pabrik yang dikelola oleh pemasok Hyundai Seojin Industrial telah ditutup setelah kematian seorang pekerja yang terinfeksi virus di sana. Dibuka kembali pada hari Rabu lalu (26/2). (ant/mg8/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler